Siapa sih yang belum pernah merasakan ketegangan khas malam Jumat? Lampu redup, angin berdesir, dan suara "ketuk-ketuk" misterius di atap rumah (yang ternyata cuma kucing tetangga ngambil shortcut). Entah kenapa, malam Jumat di Indonesia itu seperti punya reputasi lebih seram dari rapor matematika. Tapi... pertanyaannya: sejak kapan malam Jumat ini identik dengan horor? Apakah ini hasil konspirasi hantu nasional, atau warisan budaya yang disalahpahami?
Asal-usul Mistis: Bukan Buatan Youtuber
Kalau kamu berpikir malam Jumat ini mulai jadi serem gara-gara channel Youtube berjudul "TANTANGAN NGINEP DI RUMAH ANGKER MALAM JUMAT", kamu agak salah. Jauh sebelum itu, malam Jumat sudah 'terdaftar' sebagai malam yang sakral dan... ya, sedikit menyeramkan.
Menurut sejarawan budaya populer, malam Jumat dalam tradisi Islam -- terutama malam Jumat Kliwon dalam penanggalan Jawa -- memang dianggap malam yang 'bertenaga'. Banyak orang tua zaman dulu yang percaya kalau malam ini adalah waktu yang baik untuk berdoa, membaca Yasin, dan... bertemu tamu tak diundang dari dunia lain. Tapi siapa yang memulai propaganda serem ini?
Teori Konspirasi: Hantu, Majalah Misteri, dan Indosiar
Beberapa ahli budaya (dan netizen bergelar "Doktor Ilmu Horor") menyebut bahwa media punya peran besar. Pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an, malam Jumat dihiasi tayangan legendaris seperti "Kisah Misteri", "Mister Tukul Jalan-jalan", hingga "Uka-Uka" yang selalu tayang di Indosiar... ya, malam Jumat.
Majalah seperti Misteri dan Tabloid Nyata edisi khusus gaib-gaiban juga rajin mengangkat kisah "Kuntilanak Menampakkan Diri Saat Malam Jumat Kliwon". Bahkan ada urban legend bahwa kuntilanak dan pocong itu punya jadwal shift-dan shift malam Jumat adalah prime time mereka.
Kapan dimulai? Sejarah tertulisnya agak kabur, tapi berdasarkan catatan budaya Jawa, malam Jumat Kliwon sudah dianggap malam keramat sejak era kerajaan Majapahit. Di malam ini, dipercaya bahwa batas antara dunia nyata dan gaib menipis. Bukan cuma hantu yang 'on duty', tapi juga para dukun, orang pintar, dan makhluk-makhluk spiritual lainnya.
Pendapat Ahli: Antara Mitos dan Psikologi Massa
Menurut Dr. Endah Wulandari, pakar folklor Universitas Gadjah Mada, dalam sebuah wawancara (di media lokal yang kini sulit ditemukan karena website-nya sudah expired), malam Jumat memang dianggap malam yang sakral, bukan semata-mata horor. Tapi masyarakat kita punya kebiasaan unik: sakral = serem. Maka dari itu, nuansa horor pun otomatis melekat.
Ahli psikologi populer, Prof. Bambang Setiadi, pernah menyebut di talkshow TV bahwa ketakutan kolektif di malam Jumat adalah contoh "psikologi massa". Kalau orang sekampung takut malam Jumat, maka kamu pun takut. Padahal, mungkin kamu cuma lapar dan Mie Instan jatuh sendiri dari rak.