Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Sedekah Bumi di Makam Mbah Boyoet Jurang Mangu

Diperbarui: 4 April 2017   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemalang 26 agustus 2015 bertepatan dengan 11 dzulqodah 1948, Warga Desa Klareyan, Petarukan , Pemalang mengadakan acara Sedekah Bumi di Makam mbah boeyoet jurang mangu. Acara ini dilaksanakan setiap setahun sekali setiap bulan Dzul qa’dah (masa panen), Sekitar pukul 09.00 WIB warga terlihat berdatangan ke makam mbah boyoet jurang mangu, Warga membawa tumpeng, pespesan, buah dan nasi “berkat” yang nantinya akan dibagikan lagi untuk ditukar kepada seserahan warga lainnya. Susunan acara sedekah bumi dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran, sholawat dan tahlil, kemudian dilanjutkan sambutan2 dan ditutup dengan doa.

Dalam sambutan panitia bpk. H. Arifin “Sedekah bumi adalah tradisi masyarakat Jawa, khususnya warga desa klareyan, dengan tujuan untuk mensyukuri atas nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Allah kepada kita melalui hasil bumi dengan cara bersedekah agar kita dijauhkan dari mara bahaya dan bisa menolak balak”

Bapak kepala desa klareyan juga memberikan sambutannya, dalam sambutan beliau mengucapkan terimakasih kepada warga yang ikut berpartisipasi dalam acara ini, “Desa klareyan dalam keadaan sulit air sehingga warga harus memakai pompa untuk menyuplai pengairan sawahnya, dengan hal tersebut semoga hasilnya bisa menutup biaya yang dikeluarkan untuk memelihara tanaman padi sampai panen”, ucap beliau.

Selain itu Pak Kades mengigatkan kepada warganya bahwa pada tanggal 9 Desember nanti akan diadakan pemilihan kepala daerah serentak seluruh Indonosia salah satunya Kabupaten Pemalang, beliau berpesan agar warga masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di pemilukada nanti, semoga Bupati yang terpilih nanti amanah bisa mensejahterakan masyarakat diwilayah kabupaten Pemalang, kata beliau.

Sambutan terakhir oleh tokoh masyarakat desa Klareyan yag disampaikan oleh ustad Winarto, “Bumi ini milik Allah, yang menciptakan juga Allah, kita hanya numpang sementara yang nantinya akan kembali kepadaNya, jadi sebagai penumpang kita wajib untuk menjaga dan merawatnya dengan baik, tidak boleh merusak dan saling bertengkar gara- gara rebutan warisan, apalagi sesama saudara”, selain itu dengan sedekah bumi kita dapat saling berkumpul dan silaturahim, supaya keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat menyertai seluruh warga desa klareyan dan sekitarnya.

Bapak Ustad Winarto menuturkan bahwa Menurut kepercayaan orang Jawa Sedekah bumi harus dilakukan dengan tujuan untuk “menyelameti” atau “menyedekahi” rezeki yang dimiliki, agar hasil pertanian melimpah, “Karena, segala rezeki yang kita dapat itu tidak hanya berasal dari kita sendiri, melainkan lewat campur tangan leluhur (Ulama yang sudah meninggal) dan yang paling utama Allah SWT, oleh tokoh masyarakat desa Klareyan yang disampaikan oleh ustad Winarto,

Kemudian Acara sedekah bumi ini diakhiri dengan doa dan pembagian pespesan berkat untuk makan bersama.

selamat memilih kepala daerah, pilihlah yang sesuai dengan hati nurani masing2 untuk kemajuan daerah kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline