Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat manusia yang menempuh pendidikan tersebut menjadi manusia yang memiliki nilai serta menjadi individu yang dewasa dan bertanggung jawab. Manusia adalah satu-satunya sasaran pendidikan dan pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat diperlukan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri manusia.
Baik pendidikan formal, non-formal atau informal, peran keluarga atau orangtua sangat penting terhadap perkembangan pendidikan seorang anak. Keluarga menjadi sosok pendorong bagi seorang anak, sebagai pengarah, menjadi motivator, serta fasilitator. Sehingga, kondisi keluarga tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak.
Kondisi keluarga berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak sebab keluarga merupakan sekolah atau lembaga sosial pertama bagi seorang anak. Orangtua bertugas untuk memenuhi segala kebutuhan seorang anak, yakni kebutuhan kasih sayang hingga kebutuhan finansial. Maka dari itu, kondisi ekonomi keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak terlebih lagi dalam hal pendidikan.
Kondisi ekonomi keluarga merupakan latar belakang ekonomi keluarga yang meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, kepemilikan kekayaan, dan lain-lain (Astuti dalam Fahmi dkk, 2020). Permasalahan ekonomi keluarga seringkali disebut sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan pendidikan seorang anak. Keluarga yang memiliki ekonomi yang lebih stabil, cenderung memiliki waktu dan kesempatan untuk memerhatikan kualitas pendidikan anak-anak mereka. Sebaliknya, keluarga yang memiliki ekonomi yang kurang stabil cenderung memilih untuk mengutamakan kepentingan untuk melanjutkan hidup dibandingkan pendidikan anak, meski tak jarang juga dari mereka yang mengutamakan pendidikan.
Kondisi perekonomian keluarga juga memengaruhi kualitas pendidikan seorang anak dalam hal sarana penunjang. Tak dapat dipungkiri, demi menunjang pendidikan, dibutuhkan fasilitas yang terkadang memakan biaya yang tidaklah sedikit. Keluarga atau orangtua dengan kondisi perekonomian yang lebih stabil, mampu untuk memberi fasilitas yang lebih baik terhadap anak-anaknya demi menunjang pembelajaran, sementara bagi mereka yang memiliki kondisi perekonomian yang cenderung belum stabil, sehingga membawa pada kondisi yang tidak dapat menunjang fasilitas pembelajaran, maka itu akan menjadi penghambat bagi seorang anak untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Jalannya pendidikan atau pembelajaran memang sangat berpengaruh melalui fasilitas serta kondisi rumah tangga. Ada atau tidaknya media belajar, nyaman tidaknya kondisi rumah.
Selain itu, orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, memiliki keinginan atau cita-cita terhadap anaknya yang tinggi pula. Biasanya, itu akan mendorong orangtua untuk memberikan pendidikan yang layak terhadap anak agar anak dapat memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi atau setara dengannya. Anak juga cenderung ingin memiliki standar yang tinggi seperti orangtuanya dan akhirnya memiliki motivasi lebih untuk belajar. Namun, hal-hal yang dapat memengaruhi pembelajaran anak tidak hanya berpusat pada kondisi ekonomi keluarga. Kondisi tempat serta lingkungan belajar juga dapat memengaruhi. Anak yang tumbuh di dalam lingkungan atau keluarga yang baik, cenderung akan tumbuh menjadi anak yang memiliki intelejensi serta sikap yang baik pula.
Kondisi perekonomian keluarga memang berpengaruh terhadap pendidikan seorang anak, namun kondisi lingkungannya juga berpengaruh. Sarana-sarana yang dapat menunjang pembelajaran memang memerlukan biaya yang tidak sedikit, termasuk biaya sekolah ataupun media-media penunjang seperti buku, alat tulis, hingga alat-alat elektronik. Namun jika sarana-sarana tersebut tidak dipergunakan sebagaimana mestinya karena pengaruh lingkungan, maka perkembangan pendidikan anak akan tetap terhambat. Orangtua harus menciptakan lingkungan yang kondusif dan memadai untuk anak menempuh pembelajaran, serta memberikan fasilitas belajar yang cukup dengan memanfaatkan bantuan-bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah. Namun, banyak orang yang masih kurang edukasi maupun sosialisasi mengenai bantuan-bantuan tersebut.
Referensi
Zaini, Ahmad., Sujito., & Andayani, Endah. (2015). Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Minat Studi Lanjut Siswa Kelas XII di MA Miftahul Huda Cendono Purwasari Kabupaten Pasuruan. Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI), 9(3), 1231-1242.
Taluke, Jeverson., Lesawengan, Lisbeth., & Suwu, Evie A.A. (2021). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Tingkat Keberhasilan Mahasiswa di Desa Buo Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Holistik, 14(2), 1-16.