Lihat ke Halaman Asli

Konflik sosial dalam prespektif sosiologi

Diperbarui: 7 Oktober 2025   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konflik Sosial dalam Perspektif Sosiologi

Konflik sosial merupakan salah satu kajian penting dalam sosiologi. Secara umum, konflik sosial adalah suatu proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lain. Konflik sering kali muncul karena adanya perbedaan kepentingan, nilai, atau sumber daya antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat.

Pengertian Konflik Sosial

Menurut sosiolog Lewis A. Coser, konflik adalah suatu perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang terbatas. Dalam bukunya The Functions of Social Conflict (1956), Coser menekankan bahwa konflik tidak selalu bersifat negatif. Justru, konflik bisa membawa perubahan sosial yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik antara buruh dan pengusaha dapat mendorong munculnya kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil.

Penyebab Konflik Sosial

Konflik sosial dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah:

Perbedaan budaya dan nilai: Dalam masyarakat majemuk, perbedaan adat istiadat, agama, dan norma bisa memicu konflik jika tidak ada sikap toleransi.

Ketimpangan ekonomi: Perbedaan status sosial dan distribusi kekayaan yang tidak merata sering kali menjadi akar dari konflik antar kelompok.

Perebutan sumber daya: Misalnya konflik lahan antara warga dan perusahaan besar.

Diskriminasi dan prasangka sosial: Ketika suatu kelompok merasa diperlakukan tidak adil, konflik pun bisa muncul sebagai bentuk perlawanan.

Bentuk-Bentuk Konflik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline