Lihat ke Halaman Asli

Putri Iqlima

Mahasiswa S1 Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mengenal Teori Dramaturgi Erving Goffman (1922-1982)

Diperbarui: 22 September 2022   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengenal Teori Dramaturgi Erving Goffman (1922-1982)

Erving Goffman merupakan seorang tokoh sosiolog dan pencipta teori interaksi interaksionalis simbolis yang lahir pada 11 Juni 1922 di Manville Alberta, Kanada. Beliau dipandang sebagai tokoh "kultus" dan dikenal sebagai angggota aliran Chicago dan mendapatkan gelar akademisnya dari Universitas Chicago. 

Tak hanya itu Goffman juga banyak mengambil sumber yang khas dalam menciptakan sebuah orientasi dalam teorinya. Berbagai penghargaan juga pernah ia peroleh seperti Fellow,American Academy of Arts and Sciences pada tahun 1969,Guggenheim Fellowship pada tahun 1977 dan Cooley-Mead Award pada tahun 1983. 

Beliau wafat diumur 60 tahun pada 19 november 1982 di Pennsylvania, Amerika Serikat karena penyakit kanker yang dideritanya. Ia juga pernah menjadi professor di jurusan sosiologi Universitas Calivornia Barkeley. Tak hanya itu ia juga dikenal sebagai pencipta teori dramadurgi sebagai cabang interaksionisme simbolik.

Saya mengenal teori dramaturgi  Erving Goffman dari mata kuliah teori sosiologi klasik pada saat semester dua. Teori Erving Goffman tentang Dramaturgi  itu bisa sebagai interaksi sosial kehidupan manusia. Dramaturgi adalah pandangan tentang kehidupan masyarakat yang diibaratkan sebagai suatu pertujukan drama dalam sebuah pentas didalam panggung. 

Dalam pemahaman saya, teori Dramaturgi ini pertunjukan teater diatas panggung yang dimana pamainnya atau aktor yang memerankan perannya menampilkan sifat orang lain sehingga penonton mendapatkan gambaran dari pertunjukan tersebut dan dapat mengikuti alur ceritanya dengan baik. 

Drama ini terjadi untuk memperoleh komunikasi antara pemain dan penonton sehingga apa yang ditampilkan dari pemain bisa tersampaikan kepada penonton. Maka dari itu sebisa mungkin pemain harus bisa menghayati perannya. 

Dalam teori Dramaturgi psikologi seseorang itu dapat berubah-ubah yang artinya tidak stabil. Melalui hal inilah teori Dramaturgi dapat menciptakan interaksi yang baik diatas panggung antara penonton dengan pemain. Teori ini juga mengajarkan kita untuk bagaimana harus menciptakan kesan terhadap orang lain, dan bagaimana harus menciptakan kesan terhadap dirinya. 

Terdapat dua pembentukan dalam interaksi sosial manusia yaitu font stage atau panggung depan yang artinya didalam kehidupan manusia itu memiliki tanggung jawab masing-masing. Interaksi sosial manusia juga ada yang disebut dengan back stage atau panggung belakang yang dimana seseorang itu harus menampilkan sifat atau karakter dari orang lain.

 Teori ini juga menekankan pada kegiatan manusia kedalam cara mereka dalam mengekspresikan diri dalam interaksi dengan orang lain yang juga ekspresif. Sehingga perilaku yang ekspresif inilah menjadi perilaku yang dramatik.  

Pengalaman dari teori Dramaturgi yang pernah saya alami adalah "Ketika saya sedang dijalan raya dan berhenti dilampu merah sering kali saya  menemukan seorang pengemis yang selalu menampakkan wajah sedihnya, mengenakan pakaian lusuhnya, kotor, bau, atau bahkan dengan sengaja membawa anak kecil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline