Lihat ke Halaman Asli

Putri Aidillah

Jurnalism Major

Pemikiran dan Ajaran Jamaah Tabligh

Diperbarui: 26 Desember 2023   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gIlustrasi: Jamaah Tabligh. (Metin Aktas - Anadolu Agency )

Pernahkah kalian mendegar tentang gerakan jamaah tabligh? Jamaah Tabligh merupakan sebuah Jamaah Islamiyyah yang dakwahnya berpegang kepada penyampaian (tabligh) tentang keutamaan-keutamaan ajaran Islam kepada setiap orang yang dapat dijangkau. Jamaah Tabligh menegaskan kepada setiap pengikutnya agar meluangkan Sebagian waktunya untuk menyampaikan dan menyebarkan dakwah dengan menjauhi bentuk-bentuk kepartaian dan masalah-masalah politik.

Gerakan tersebut pertama kali muncul di benua India sekitar lima puluh tahun yang lalu di Mewat, yang terletak di sebelah selatan New Delhi. Didirikan oleh seorang ulama yang bernama Muhammad Ilyas bin Muhammad Islmail al-Kandahlawi. Gerakan Jamaah Tabligh lahir karena dipengaruhi oleh kondisi umat Islam di India yang pada saat itu kondisi internal umat Islam mengalami kerusakan agama, yaitu akidah, ibadah, dan akhlak serta pengaruh kondisi eksternal yaitu gerakan pemurtadan oleh missionaries Kristen yang didukung oleh penjajah (Inggris).

PEMIKIRAN DARI JAMAAH TABLIGH

1. Keharusan bertaklid, karena syarat-syarat ijtihad yang dikemukakan ulama' salaf sudah tidak ada lagi dikalangan ulama saat ini

2. Jama'ah tabligh meyakini bahwa tasawuf adalah cara untuk mewujudkan hubungan dengan Allah dan mendapatkan nikmat iman. Tasawuf adalah tolak ukur bagi jama'ah tabligh untuk mengukur kadar ketaatan anggota kepada jama'ah. Tasawuf juga yang membedakan antara jama'ah tabligh dan jama'at Islami yang didirikan oleh Abul A'la al Maududi dalam aspek madzhab dan perilaku. Orang yang tidak memahami faktor pembeda antara dua jama'ah ini akan tertipu dan terjebak.

3. Jama'ah tabligh tidak memandang perlu nahi munkar dengan alasan bahwa masa sekarang adalah masa mewujudkan situasi yang kondusif bagi masuknya kaum muslimin ke dalam jama'ah. Sedangkan amar ma'ruf dan nahi munkar merupakan penghalang bagi masa ini.

4. Mereka tidak memandang keluar dari 6 (enam) ajaran yang ditentukan oleh Maulana Syaikh Muhammad Ilyas sebagai keluar dari Islam, tapi sebagai keluar dari strategi jama'ah tabligh.

5. Mereka melarang anggota jama'ah untuk memperluas ilmu dan mendalami aliran-aliran filsafat yang berkembang dalam masyarakat di sekitar mereka.

6. Mereka memisahkan antara agama dan politik. Setiap anggota tidak berhak mempelajari politik atau ikut serta dalam urusan yang berhubungan dengan pemerintahan. Atas dasar itu mereka tidak terlibat dalam front oposisi Pakistan.

7. Mereka mengakui tidak wajib seorang anggota berdakwah di negeri tempat tinggalnya, namun setiap anggota yang tinggal di satu kota tertentu wajib berdakwah di kota lain dengan alasan:

a. Firman Allah "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia......" (QS Ali Imron: 110). Yang dimaksud ayat tersebut adalah keluar dari negerinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline