Lihat ke Halaman Asli

Putri Rizky L.

Joki Traktor di Tempat Magang

Cerita dari Sepiring Se'i Malam Ini

Diperbarui: 12 Oktober 2020   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepiring se'i sapi, tumis daun pepaya dan sambal lu'at (dokumen pribadi, 2020)

Malam hari ini, rupanya acara santap malam kami cukup berbeda dari biasanya. Kami kedatangan tamu yang mana beliau adalah partner saya selama 4,5 tahun belakangan, Bung Max Nggai. Tidak dinyana dan tanpa terencana, karena tidak ada pemberitahuan apapun sebelumnya. Hahaha. 

Sangat kebetulan, sore tadi Nenek menanak nasi dan merebus singkong. Bung Max yang berasal dari Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur ini penyuka singkong kelas berat, maka beliau menyarankan untuk membeli daging se'i sapi sebagai pelengkap santap malam yang cocok dengan singkong rebus.

Kebetulan, di dekat rumah saya ada resto se'i yang cukup terkenal dan baru buka. Jadilah kami membeli dan bungkus untuk santap bersama nenek di rumah.

Daging Se'i, Makanan Khas NTT yang Mulai Naik Daun

Daging se'i adalah daging asap khas Nusa Tenggara Timur yang diolah dengan proses yang unik. Daging segar dipotong memanjang seperti untaian, kemudian dibalur dengan garam, kemudian diikat dan digantung untuk menurunkan kadar air dari daging tersebut selama beberapa jam. 

Setelah digantung, daging mulai diasapi menggunakan kayu kosambi/kesambi (Schleichera oleosa). Daging ditata pada para-para di atas bara api yang membakar batang kosambi, lantas asap yang naik mematangkan daging. Bisa juga kumpulan daun kosambi ditutupkan pada bagian atas dan bawah daging. 

Hal ini dimaksudkan agar aroma khas semakin meresap pada daging, penyaring panas, dan mempertahankan warna daging. Proses ini juga memakan waktu cukup panjang. 

Setelah matang, daging se'i dipotong kecil-kecil sesuai selera dan dapat dimasak kembali bersama aneka saus atau hanya sebatas dihangatkan. 

Dewasa ini, daging se'i sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman. Menurut keterangan Bung Max, daging yang biasanya diolah menjadi se'i adalah babi atau sapi, tetapi sekarang sudah dikembangkan juga se'i ayam dan ikan.

Saat menyantap se'i, hidangan pelengkapnya adalah tumis daun pepaya serta sambal lu'at. Sambal lu'at adalah sejenis sambal khas yang berisikan cabai, garam, bawang merah, irisan daun jeruk, dan perasan jeruk nipis yang segar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline