Lihat ke Halaman Asli

Prahasto Wahju Pamungkas

Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Trump Tariffs Picu Ketidakpastian Ekonomi Global

Diperbarui: 4 Juni 2025   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trump's Reciprocal Tariffs (Sumber/Kredit Foto: MSN)

Apa kabar pemberlakuan reciprocal tariff yang diterapkan secara global oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump? Banyak analisis ekonomi yang mengatakan bahwa penerapan tariff tersebut justru mencederai perekonomian Amerika Serikat sendiri. Jika benar, bagaimana dengan perekonomian dunia, mengingat sampai saat Amerika Serikat masih menduduki posisi tertinggi sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia? Bagaimana pula dampaknya bagi Indonesia?

OECD Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) baru saja merilis laporan terbaru yang cukup mengejutkan dunia keuangan global. Dalam laporannya pada 3 Juni 2025. OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat secara signifikan.
Penyebab utamanya bukan resesi domestik atau gejolak pasar modal internal, melainkan keputusan kebijakan tarif yang diambil oleh Presiden Donald Trump dalam masa jabatan keduanya.

Langkah-langkah proteksionis yang diambil Trump, dengan memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang impor dari sejumlah negara, termasuk Canada, China, Meksiko, dan negara-negara Uni Eropa, telah menciptakan ketegangan perdagangan global yang mulai berdampak nyata.

OECD menyatakan bahwa kebijakan tarif tersebut telah menurunkan keyakinan bisnis, memperlambat aliran investasi, dan meningkatkan ketidakpastian terhadap masa depan perdagangan internasional. Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS diturunkan menjadi hanya 1,3% untuk tahun 2025, jauh di bawah target awal sebesar 2,1%. Ini adalah pemotongan proyeksi paling drastis dalam lima tahun terakhir dan menunjukkan kekhawatiran serius terhadap dampak jangka panjang dari kebijakan perdagangan yang konfrontatif.

Sumber/Kredit Foto: CNBC

Efek Domino terhadap Ekonomi Global

Kebijakan tarif Trump bukan hanya masalah domestik Amerika Serikat. Mengingat posisi Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar dunia, setiap kebijakan proteksionisnya hampir pasti menimbulkan efek domino terhadap negara lain. Negara-negara dengan perekonomian besar seperti China, Uni Eropa, dan Jepang memiliki hubungan dagang erat dengan AS, baik dalam ekspor-impor barang konsumsi, teknologi, otomotif, maupun jasa.

Sumber/Kredit Foto: cleartax.in

Tarif yang diberlakukan terhadap produk China, misalnya, menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang-barang Tiongkok. Hal ini mendorong China mengalihkan ekspornya ke pasar lain, termasuk Asia Tenggara. Tapi dalam jangka panjang, tekanan pada industri manufaktur China akan menurunkan permintaan domestik dan global, yang pada akhirnya memukul negara-negara mitra dagangnya.

Uni Eropa menghadapi tantangan serupa. Tarif tinggi terhadap mobil Jerman dan elektronik dari Perancis menghambat ekspor utama mereka dan Jepang pun terkena imbas atas produk teknologi dan otomotif.

Ketegangan ini memicu kecenderungan retaliatory measures, di mana negara-negara mitra membalas tarif Trump dengan mengenakan tarif mereka sendiri terhadap produk-produk Amerika Serikat. Akibatnya adalah penurunan tajam dalam perdagangan global, ketegangan diplomatik, dan fragmentasi sistem perdagangan multilateral yang telah dibangun sejak Perang Dunia II.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline