Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Patrick Kluivert Dipecat, Salahnya di Mana?

Diperbarui: 16 Oktober 2025   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Salah Pemilih Pelatih di Tengah Jalan


Sepuluh bulan lebih sedikit Patrick Kluivert dipecat sebagai peracik taktik timnas sepak bola Indonesia. Liburan Natal 2024 lalu Erick Thohir mengatakan mengadakan wawancara dengan legenda Barcelona itu. Kesungguhannya dilihat dari kemauannya liburan mau wawancara kerja. Ia menggantikan Shin Tae Yong atau STY yang dipecat. Memecat jutaan pelatih, tanpa mengubah habitat sepak bola Indonesia juga percuma.


Lihat Jepang, berguru pada Galatama, liga semiprofesional dari Indonesia, kini peringkatkan di atas Indonesia sampai 100 tingkat. Mereka terkenal, pemainnya banyak yang merumput di Eropa, liganya juga sudah cukup kompetitif. Timnasnya juga sudah langganan masuk piala dunia. Penontonnya terkenal dengan kebersihannya, mereka suka membersihkan lapangan dari sampah yang ditinggalkan penonton lain. Habit bagusnya jelas, terasa, dan sangat kompetitif.


Timnas Indonesia dan AFF
Secara nalar, kalau mau ikut piala dunia itu sudah tidak ada lawan di AFF, juara terus, sampai bosan. Naik level, di Piala Asia sudah berkali-kali juara, masuk final saja belum pernah. Regional dan Kawasan sudah tidak ada lawan sepadan, baru mimpi lebih besar.
Saya salah satu pihak yang setuju naturalisasi pemain. Mengapa? Karena liganya herehek, sama sekali tidak bisa diharapkan memberikan kontribusi pemain yang bisa main di kelas pentas dunia. Main 60 menit sudah habis bensin, semua pelatih timnas mengeluhkan ini, kecuali Patrick Kluivert, karena tidak mengalami membangun tim dari minus.


Naturalisasi itu short  cut mengatasi masalah pemain dengan segala tetek bengeknya.  Bagaimana bisa STY harus membenahi fisik, cara mengumpan, cara makan yang sehat, dan hal yang seharusnya pekerjaan pelatih SSB. Masalah di sekolah sepak bola juga tidak kalah ruwet, apalagi mikir cara mengoper bola.


Liga yang selalu saja acak adut, mau berganti pelatih, ketua umum federasi jutaan kali, sampai kiamat pun susah bicara piala dunia. Menang di level Asia Tenggara pun masih harap-harap cemas. Di piala dunia hanya sekadar penggembira, uang keluar banyak tanpa ada apa-apa yang didapat.


Pembenahan Menyeluruh
Memecat Patrick Kluivert itu bukan solusi. Masalahnya adalah mengangkat Kluivert dengan memecat STY yang sudah membangun tim dan memperbaiki persoalan-persoalan yang ada. Mentalitas juara STY juga lebih kuat, pernah merasakan atmosfer sebagai pelatih tim nasional di pentas tertinggi sepak bola.


Liga. Perbaiki liga dengan benar-benar, tidak sekadar mencari uang dari penonton dan sponsor. Lihat saja klub-klub yang bertanding, naik di level Asia juga tidak pernah bicara banyak. Cenderung banyakan sensasi dari pada prestasi. Kelahi, rusuh, amuk massa, dan hal remeh temeh lainnya. Mimpi terlalu tinggi, jika modelan begini tidak dibenahi.


Suap menyuap yang selalu saja menguar tidak pernah diselesaikan. Mana bisa jadi prestasi jika begini terus?
Federasi. Masalah berulang yang di sini. Cenderung mencari pekerjaan dan uang saja para pengurusnya. Urusan sepak bola mana pernah serius. Perbaikan mutu pemain, pelatih, dan kebutuhan sepak bola tidak terlihat. Bagaimana wasit dan perangkat pertandingan itu benar-benar tahu peraturan?


Maunya juara, tanpa mau kerja keras dan cerdas. Jalan pintas terus yang diinginkan. Mau dapat gelar ya berlatih dan membangun tim dengan baik. Membeli atau naturalisasi, tapi tanpa visi dan misi yang jelas ya seperti sekarang ini.


PBSI yang sudah langganan juara pun tini merosot. Susah melihat PSSI bisa bicara banyak. Kinerja mereka jauh dari apa yang biasa badminton lakukan dan dapatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline