Lihat ke Halaman Asli

Sugi Siswiyanti

blogger lifestyle, content writer, writer

Ibu, Jaga Anakmu, Jaga Kesehatan Mentalmu

Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cara menjaga kesehatan mental ibu hamil

Mala (23) meluruskan punggungnya. Tulisannya hampir selesai. Reportase kunjungan ke beberapa usaha mikro di Kabupaten Kulonprogo dan Wonosobo harus dikirim paling lambat pukul 14.00 ini. Badannya amat pegal. Ia tak sempat istirahat optimal karena harus meliput keluar kota tiga hari ini.

Azan Dhuhur samar terdengar. Mala baru ingat ia belum makan sejak pagi.  Spontan ia mengelus perutnya. Baik-baik di dalam ya,Nak. Maafkan ibu belum sempat makan. Kita harus kejar setoran. Batin Mala menyapa janin di dalam perutnya.

"Mala, aku lapar. Beliin makanan dong ke Warung Mas Iwan," pinta suaminya. 

Mala tak kuasa menolak. Ia bangkit dari kursi lalu melangkah ke warung nasi. Ia memandang sekilas suaminya. Lelaki itu kembali larut membaca komik.

Jarak warung nasi dengan kontrakan mereka sekira 50 meter. Ketika Mala merasa perutnya mulai terasa sakit, seperti ditusuk-tusuk, Mala menahan sakitnya. Urusan beli makan siang selesai. Perutnya makin memberontak, susah payah Mala berjalan sembari memegangi perutnya.

Plastik-plastik berisi makanan itu ditaruhnya begitu saja di meja. Ia segera masuk kamar, tidur meringkuk demi mengatasi rasa sakit yang makin tak tertahan. Wibi fokus pada makan siangnya. 

Wibi baru bergegas masuk kamar ketika didengarnya suara ponsel Mala berdering tanpa henti. Mala hanya bisa meringkuk. Sedikit ia menggerakkan badannya, rasa sakit di perutnya semakin menggila. 

Melihat kondisi istrinya, Wibi segera membawa Mala ke klinik kandungan terdekat. Sebelumnya ia mengontak ayahnya minta dikirimi sejumlah uang untuk bayar ongkos bidan. 

Bidan memeriksa perut Mala. Tekan bagian atas, samping, dan bawah. Bidan pun mengecek kondisi jantung janin. Suara detak jantung terdengar. Samar di telinga Mala. 

Bidan menjelaskan hasil pemeriksaannya. Kondisi janin Mala sangat lemah. Terlambat datang sedikit saja, fatal akibatnya. Mala harus istirahat total. Ia tak boleh beraktivitas sama sekali. "Trimester pertama memang sangat rawan. Jadi, harus ekstra hati-hati", jelas Bidan.

Mala teringat hari-hari kemarin. Ketika ia sangat lelah dan mengantuk terpaksa harus tetap terjaga hanya karena suaminya menganggapnya terlalu banyak beristirahat. "Kamu gantian jaga rental komik ya. Aku ngantuk sejak pagi jagain rental komik. Kamu kan ngga ngapa-ngapain."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline