Pendidikan Bela Negara melalui Baris Berbaris sebagai Bagian dari Pendidikan Karakter Siswa SD di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang
Oleh: [Iwan Barata]
Conggeang, Sumedang -- Pendidikan bela negara tidak hanya tentang mempertahankan kedaulatan bangsa, tetapi juga tentang membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan. Hal ini menjadi fokus utama dalam kegiatan pelatihan baris berbaris yang digelar untuk siswa Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, pada tanggal 8 Juli 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Drs. Iwan Barata, M.Pd., seorang praktisi pendidikan yang konsisten dalam penguatan karakter generasi muda.
Baris Berbaris sebagai Media Pendidikan Karakter
Baris berbaris sering kali dipandang sekadar sebagai kegiatan seremonial atau rutinitas upacara. Namun, dalam pelatihan ini, Drs. Iwan Barata, M.Pd., menekankan bahwa baris berbaris adalah sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai bela negara dan pembentukan karakter sejak dini.
"Melalui baris berbaris, anak-anak belajar disiplin, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Ini adalah fondasi penting dalam membentuk generasi yang mencintai tanah air dan siap berkontribusi bagi bangsa," ujar Iwan Barata saat membuka pelatihan.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa dari berbagai SD di Kecamatan Conggeang. Mereka tidak hanya diajarkan teknik dasar baris berbaris, tetapi juga makna di balik setiap gerakan, seperti penghormatan sebagai bentuk sopan santun, ketepatan langkah sebagai simbol kedisiplinan, serta keseragaman gerak yang mencerminkan kebersamaan.
Sinergi Sekolah dan Pemangku Kebijakan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. H. Dadang Suganda, M.Pd., menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pendidikan karakter melalui bela negara harus dimulai sejak dini, dan baris berbaris adalah metode yang tepat karena melibatkan fisik, mental, dan emosi anak.
"Kami mendukung penuh kegiatan semacam ini karena sejalan dengan visi pendidikan Kabupaten Sumedang yang mengedepankan pembentukan karakter siswa," tegas Dadang Suganda.
Sementara itu, salah seorang guru pendamping dari SDN Conggeang 1, Siti Aminah, S.Pd., mengaku antusias dengan respon positif siswa. "Anak-anak sangat semangat. Mereka tidak hanya belajar baris berbaris, tetapi juga memahami arti pentingnya disiplin dan cinta tanah air," ujarnya.