Lihat ke Halaman Asli

Cyber Muslimah

Mother of two

Banjir Bukan Hanya Karena Hujan

Diperbarui: 27 Februari 2017   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta kembali di landa banjir, hampir seluruh wilayah jakarta saat ini terendam banjir,. Ribuan rumah & jalan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi mulai 10 -150cm, Badan Penanggulangan Ban jir Daerah DKI Jakarta merilis peta sebaran banjir di jakarta per pukul 21.00WIB setidaknya ada 46 RW 21kelurahan & 15kecamatan yang terendam banjir, lebih dari 20ribu warga jakarta terpaksa harus mengungsi. Banjir bukanlah perkara baru bagi sebagian warga jakarta, setiap musim penghujan tiba warga jakarta harus siap menyambut 'tamu tahunan' ini, karena kehadiran nya sudah bisa di pastikan.

Namun  pemerintah setempat seolah tidak serius & belajar dari pengalaman  dalam menyelesaikan persoalan banjir, solusi yang di berikan tidak mampu menyelesaikan permasalahan banjir.

Gubernur DKI jakarta basuki tjahaya purnama sebelum sidang penodaan agama yg ke 11 berpendapat bahwa banjir yang terjadi saat  ini di karenakan curah hujan yang tinggi yang mengguyur berbagai wilayah indonesia khusus nya jakarta & banyak nya air limpahan sehingga sungai tdk mampu menampung sekalipun sudah di lakukan normalisasi fungsi sungai.

Sejati nya Hujan adalah nikmat & rahmat dr Allah SWT, dengan hujan Allah suburkan tanah & Allah tumbuhkan segala jenis tanaman yg di butuhkan oleh manusia. Jika tidak ada hujan akan terjadi kekeringan, kesulitan akan air,  rawan terjadi bencana kebakaran, dll.

Banjir yg saat ini melanda berbagai wilayah di indonesia khususnya jakarta Bukanlah di sebabkan oleh hujan, tp lebih karena kesalahan tataruang kota yang amburadul yg hanya mementingkan kemoderenan  & tidak mementingkan keseimbangan alam & jg keserakahan manusia termasuk di dalamnya para pemimpin negri ini yg bekerja sama dengan para pemilik modal (kapital) yg mengalihfungsikan lahan hijau yg seharusnya menjadi lahan resapan air menjadi lahan bisnis yg menghasilkan banyak keuntungan untuk para pemilik modal seperti mall, apartemen, reklamasi, gedung perkantoran, dll tp menyisakan banyak bencana bagi masyarakat. Saat ini Pemerintah dengan sistem yang ada lebih mengutamakan kepentingan para pemilik modal, dibandingkan penataan kota yang memberikan daerah resapan air yg cukup, sehingga menimbulkan banyak bencana. Saatnya tegakkan syariah dan khilafah untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan

Wallahu'alam.

 

Nurlela




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline