Pada tanggal 20 Juni 2024, Puskesmas Gajahan di Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, menjadi tuan rumah acara pengabdian grup riset Hospital Based Research kepada masyarakat yang diadakan oleh tim PKM HGR-UNS. Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mendeteksi dan mengelola penyakit tidak menular seperti hipertensi dan kelainan irama jantung.
Meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan fibrilasi atrium (AF) menimbulkan tantangan besar bagi sistem kesehatan. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%, meningkat dari 25,8% pada tahun 2013. Hipertensi dan AF, yang sering tidak terdeteksi, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke iskemik. Deteksi dini dan edukasi kesehatan menjadi kunci dalam pengendalian PTM untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas.
Pelaksanaan Kegiatan
Acara ini dihadiri oleh narasumber utama, Risalina Myrtha, seorang ahli kesehatan yang berpengalaman dalam edukasi dan penanganan penyakit tidak menular. Kegiatan pengabdian dimulai dengan penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini hipertensi dan kelainan irama jantung. Risalina Myrtha memberikan penjelasan mendalam tentang cara-cara memeriksa tekanan darah secara mandiri di rumah serta teknik meraba nadi sendiri untuk mendeteksi AF, yang dikenal dengan metode MENARI (Meraba Nadi Sendiri).
Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mendeteksi dini hipertensi dan AF. Dengan deteksi dini, diharapkan masyarakat dapat segera melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat, sehingga mengurangi risiko komplikasi serius seperti stroke. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menjalani pengobatan hipertensi melalui pemantauan mandiri yang rutin.
Evaluasi dan Hasil
Sebagai bagian dari evaluasi, dilakukan pretes dan postes untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai pentingnya deteksi dini dan cara-cara melakukan pemeriksaan kesehatan mandiri. Selain itu, kegiatan ini menghasilkan beberapa luaran penting, termasuk publikasi hasil pengabdian di jurnal ber-ISSN, publikasi kegiatan di media massa online, dan pembuatan video edukasi yang diunggah di YouTube.
Kamera pribadi
Kesimpulan