Lihat ke Halaman Asli

nurfadhilah rauf

Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Mengapa Kelas Menengah Dibenci, Kelas Atas Dicintai? Realita Ironis Kelas Sosial Indonesia

Diperbarui: 30 Juni 2025   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AI generated

Mengapa Kelas Menengah Dibenci, Kelas Atas Dicintai? Realita Ironis Kelas Sosial Indonesia

Di tengah realitas sosial Indonesia yang kompleks, satu hal menarik muncul ke permukaan: kelas menengah kerap jadi sasaran kritik dari kelas bawah, sementara kelas atas justru dikagumi, bahkan dicintai. Fenomena ini terasa ironis, namun bila kita bedah lebih dalam, ada struktur sosial, ekonomi, dan politik yang memelihara ketimpangan ini dengan sadar.

Struktur Kelas Sosial Indonesia: Gambaran Nyata

Menurut data BPS dan Bank Dunia (2023):

  • Kelas bawah (pra-sejahtera dan rentan miskin): 47% populasi

  • Kelas menengah (menengah bawah hingga atas): 45%

  • Kelas atas (top 1% - 5%): Kurang dari 8%, dengan 1% penduduk menguasai 45% kekayaan nasional (Laporan Credit Suisse, 2022)

Kelas menengah, meskipun terlihat "mapan", adalah kelompok yang paling rapuh secara struktural:

  • Terjepit antara kewajiban bayar pajak dan biaya hidup tinggi

  • Tidak dapat bantuan sosial (karena dianggap cukup)

  • Tidak punya privilege kapital seperti kelas atas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline