Lihat ke Halaman Asli

Nur Asih Jayanti

Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Rijsttafel: Akulturasi Budaya Makan Zaman Kolonial yang Unik dan Menarik

Diperbarui: 9 Juni 2023   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi rijsttafel oleh Dream.co.id

Latar belakang terbentuknya rijsttafel 

Pada masa kolonial, kesibukan para perempuan Belanda mendampingi para suami berdinas dan kemewahan hidup mereka menyebabkan mereka malas untuk turut campur dalam urusan dapur sehingga menyerahkan kepada juru masak yang mayoritas merupakan masyarakat Indonesia. 

Ketergantungan tersebut mempengaruhi pola makan dan hidangan yang biasa dikonsumsi keluarga Belanda sehari hari. Juru masak biasa memasukkan sajian nasi dan hidangan Indonesia ke meja makan keluarga Belanda.

Oleh karena itu, kebiasaan ini berkembang dan menjadi selera makan mereka. Dan menamakan kebiasaan makan nasi ini dengan ungkapan rijsttafel. 

Lalu apa itu rijsttafel ?

Rijsttafel berasal dari Bahasa Belanda, rijst yang artinya nasi dan tafel yang artinya meja.

Rijsttafel adalah salah satu bentuk akulturasi budaya Indonesia dan Belanda pada zaman penjajahan. Rijsttafel mengadopsi kebiasaan makan masyarakat Indonesia yang menjadikan nasi sebagai hidangan utama. 

Selain itu, juga mengadopsi kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyajikan nasi, lauk pauk, sayur mayur, hingga pencuci mulut dalam satu waktu di atas meja, tidak seperti kebiasaan masyarakat Eropa yang menghidangkan makanan secara berurutan dari makanan pembuka, makanan utama, hingga makanan penutup.

Apa yang spesial dari rijsttafel ?

Unsur Eropa yang khas terhadap rijsttafel adalah penggunaan peralatan makan seperti sendok, garpu, dan pisau karena pada saat itu umumnya kebiasaan makan orang Indonesia cukup dengan duduk di lantai, kemudian mengalasi makanan mereka menggunakan daun pisang atau piring kayu, lalu langsung memakannya menggunakan jari jari tangan secara langsung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline