Lihat ke Halaman Asli

Nur Ailin

Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Pacu Jalur: Tradisi Daerah yang Kini Bikin Dunia Terkagum

Diperbarui: 18 Juli 2025   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Cecepjia.vid

Kalau kamu buka media sosial belakangan ini, mungkin kamu pernah lihat video balap perahu panjang yang diiringi teriakan semangat penonton di pinggir sungai. Itulah Pacu Jalur, tradisi balap perahu dari Kuantan Singingi, Riau, yang sekarang lagi viral banget nggak cuma di Indonesia, tapi juga sampai ke luar negeri.

Apa sih istimewanya Pacu Jalur?

Buat masyarakat Kuansing, Pacu Jalur bukan sekadar lomba dayung. Ini tradisi turun-temurun yang udah ada sejak zaman dulu, bahkan sejak masa kerajaan. Uniknya, perahu yang dipakai (disebut "jalur") bisa panjang banget sampai 40 meter dan diisi oleh 50 sampai 60 orang pendayung. Mereka mendayung dengan penuh semangat, sambil diiringi tabuhan musik dan sorakan penonton yang luar biasa ramai.

Yang bikin tradisi ini makin heboh dan dikenal adalah kemunculan seorang anak pacu jalur berbaju hitam yang viral dengan sebutan "Aura Farming" merupakan seorang anak yang bernama Rayyan Arkhan Dikha. Wajahnya tenang, tatapannya tajam, tapi auranya kuat banget. Netizen langsung jatuh hati. Banyak yang bilang, dia punya "aura atlet sejati". Dalam waktu singkat, video dirinya mendayung menyebar ke mana-mana dan dari sanalah, banyak orang jadi penasaran dan mulai mencari tahu lebih jauh tentang Pacu Jalur.

Tapi di balik viralnya sosok "Aura Farming", sebenarnya yang menarik justru semangat yang ada di balik tradisi ini. Pacu Jalur ngajarin kita banyak hal:

-Tentang kekompakan dan kerja sama tim. Bayangin aja, 50 orang harus mendayung dalam irama yang sama. Kalau satu aja meleset, perahu bisa oleng dan kalah.

Sumber:Pacu jalur story 

-Tentang disiplin dan latihan keras. Mereka latihan jauh-jauh hari, bukan cuma buat menang, tapi juga buat menjaga kehormatan jalur dan kampungnya.

-Dan yang paling penting: tentang kebanggaan pada budaya sendiri. Di saat banyak anak muda melupakan budaya lokal, anak-anak pacu jalur justru menunjukkan bahwa tradisi itu bisa dibawa dengan percaya diri.

Sekarang, saat dunia mulai mengenal Pacu Jalur, ini jadi kesempatan besar buat kita sebagai bangsa. Tapi jangan sampai ini cuma jadi viral sesaat lalu hilang begitu aja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline