Stilistika atau stylistics adalah cabang ilmu bahasa yang menelaah gaya bahasa, cara khas penggunaan bahasa dalam teks. Dalam konteks (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), stilistika dipakai untuk menganalisis bagaimana unsur-unsur kebahasaan (kata, struktur kalimat, bunyi, majas, pola kohesi, dsb.) dipilih dan disusun sehingga menghasilkan efek estetis, emosional, ideologis, atau komunikatif tertentu pada pembaca/pendengar.
Ruang lingkup kajian stilistika.
Stilistika memandang teks dari beberapa lapisan/level dan objek:
-
Tingkat bunyi (fonologi/intonasi): aliterasi, asonansi, ritme, jeda, rima.
-
Leksikal (pilihan kata/diksi): register, kolokasi, leksikon khas penulis.
-
Sintaksis (struktur kalimat): jenis klausa, panjang kalimat, inversi, fragment.
-
Semantik (makna): metafora, metonimi, ambiguitas, konotasi.
-
Pragmatik & wacana: peran konteks, implikatur, gaya retoris, kohesi dan koherensi.
-
Gaya tingkat besar: narator/voice, focalization, modus narasi, genre-specific devices.
-
Jenis teks: puisi, prosa, drama, pidato, iklan, berita --- baik karya sastra maupun non-sastra.
Hubungan antara Stilistika dengan Linguistika dan sastra.
Linguistika = ilmu tentang bahasa secara umum (struktur, bunyi, makna, fungsi, dll.).
Stilistika = cabang linguistik terapan yang khusus menelaah gaya bahasa.
Hubungannya:
Stilistika menggunakan teori dan metode linguistik (fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik) untuk menganalisis variasi bahasa.
Jadi, stilistika adalah jembatan penerapan linguistik ke dalam kajian keindahan bahasa.
Contoh: linguistik melihat kata "rindu" sebagai leksem bermakna kangen; stilistika menelaah bagaimana "samudra rindu" memberi efek estetis dan emosional.
2. Stilistika dan Sastra
Sastra = karya imajinatif/estetis yang disusun dengan bahasa sebagai media utamanya.
Stilistika = alat analisis untuk menyingkap bagaimana bahasa dalam sastra dipakai secara khusus.
Hubungannya:
Sastra menyediakan objek kajian (puisi, prosa, drama).
Stilistika membantu mengungkap keunikan bahasa pengarang, misalnya diksi, majas, irama.
Tanpa stilistika, kita hanya melihat tema cerita; dengan stilistika, kita bisa melihat bagaimana bahasa membentuk makna dan keindahan.
3. Hubungan Triadik: Linguistika -- Stilistika -- Sastra
Linguistika teori dasar bahasa (ilmu umum).
Stilistika penerapan linguistik untuk menganalisis gaya (ilmu antara).
Sastra wadah nyata di mana gaya bahasa diekspresikan (objek estetis).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI