Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih Jauh Susu Pasteurisasi dan Susu UHT

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1401953164184148741

Pernahkah kalian memperhatikan labelling pada kemasan susu? Jika kalian perhatikan labelling yang ada pada suatu kemasan produk susu kalian akan menemukan label dengan bacaan "Susu Pasteurisasi" ataupun "Susu UHT". Tahukah kalian apa maksud dari label pada kemasan tersebut?

Pasteurisasi dan UHT merupakan suatu pross pengolahan susu yang mampu membuat umur simpannya lebih panjang dan menghilangkan mikroorganisme patogen yang ada di dalam susu itu sendiri. Jika dilihat lebih detail pada kemasan susu cair, biasanya akan terdapat labelling yang akan menunjukkan bagaimana proses pengolahan susu tersebut, susu pasteurisasi ataukah susu UHT?

Susu Pasteurisasi

Contoh Susu Pasteurisasi

Gambar di atas merupakan suatu contoh labelling pada kemasan suatu produk susu pasteurisasi. Pencetus proses pasteurisasi tidak lain adalah seorang profesor kimia, Louis Pasteur yang berasal dari Prancis. Pada awalnya Louis Pasteur melakukan proses pemanasan itu untuk membuat kualitas minuman anggur di Prancis agar lebih baik, namun ternyata proses pemanasan ini bisa juga diterapkan dibeberapa minuman lain seperti susu dan jus buah. Tujuan pasteurisasi itu sendiri ialah untuk membunuh mikroba patogen yang ada dalam zat makanan dan juga mampu merusak enzim yang mempercepat penurun kualitas susu sehingga susu bisa aman dikonsumsi dan mampu bertahan lebih lama. Pada proses ini juga bertujuan untuk mempertahankan cita rasa susu itu sendiri. Namun memang pada proses pasteurisasi ini hanya mampu membunuh mikroba patogennya namun tidak dengan spora-sporanya, jadi masih ada spora-spora bakteri yang sudah terbunuh dalam proses ini. Proses Pasteurisasi terbagi oleh dua macam pemanasan yang bergantung pada suhu dan waktu pemanasannya, yaitu :

1. LTLT (Low Temperature, Long Time), pada proses ini susu dipanaskan pada suhu 63 ° C selama 30 menit.

2. HTST (High Temperature, Short Time), pada proses ini susu dipanaskan pada suhu 73° C selama 16 detik.

Setelah proses pemanasan selesai dilakukan, dilanjutkan proses pendinginan yang berfungsi untuk menghambat mikroba yang tahan akan proses pemanasan sebelumnya. Cara penyimpanan susu pasteurisasi juga hendaknya disimpan dalam keadaan suhu rendah agar mampu menoptimumkan umur simpannya. Karena jika disimpan dalam suhu ruang mampu mempercepat kerusakan pada susu pasteurisasi ini.

Susu UHT

1401953200192988021

Contoh Susu UHT

Gambar di atas merupakan contoh labelling pada kemasan susu UHT. Susu UHT (Ultra High Temperature). UHT juga merupakan suatu proses pemanasan susu, pada proses UHT ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh mikroba beserta sporanya. Dalam proses ini susu dipanaskan dengan suhu 140° C selama kurang dari 5 detik. Waktu yang sangat singkat dalam proses pemanasannya bertujuan untuk mempertahankan kandungan gizi, rasa, aroma, dan warna yang relatif tidak berubah dari susu segarnya. Susu UHT dikemas menggunakan kemasan aseptik yang kedap udara sehingga sulit untuk terkontaminasi oleh bakteri yang mampu merusak kualitas susunya. Kemasan ini juga kedap cahaya sehingga mampu mempertahankan kesegaran susu yang dikemasnya. Umur simpan susu UHT jauh lebih lama dibandingkan susu yang diolah dengan pasteurisasi dan susu UHT mampu bertahan jika disimpan dalam suhu ruang meskipun umur simpannya berkurang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline