Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

... n i t a ...

Kita Saudara

Diperbarui: 2 Juni 2020   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kita saudara / sumber : sheridan lutheran church

Tahu kah, kau? Ku tak pernah melayangkan pinta,
terlahir dengan balutan kulit, layaknya legamnya tinta.
Tahu pula kah, kau? Ku tak pernah menolak barisan kata,
seolah melukiskan kegagalan ciptaan Pencipta.

Kata, laku, prasangka, serta sebentuk lirikan tajam,
bak peluru mendesing, yang berusaha menghujam,
dan bernafsu seraya ingin membungkam,
ganas, membabi buta, berkehendak menerkam.

Pelahan tapi pasti, lambat namun menumpuk deru,
sekelebat bumerang bergerak untuk berseteru,
sampai kerumunan kedapatan berseru,
membuat lidah terasa pahit dan kelu.

Saudaraku...

Kita di bawah naungan langit yang sama,
berpijak di persada tercinta yang serupa,
melihat secercah mentari yang tak beda,
melantunkan Indonesia Pusaka, dengan haru yang seirama.

Semaikan bibit sayang persaudaraan dalam keteduhan,
tanami dengan benih kehangatan bernuansa keselarasan,
aliri dengan kejernihan tirta pikir yang menyatukan,
begandengan tangan dengan semangat memadukan.

Cintai aku, seperti merawat cinta mu juga,
kasihi aku, seperti mengasihi diri mu juga,
tebarkan cinta dan harum surga,
semaikan senyum hangat nan lega.

Puisi ini dibuat untuk Kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline