Lihat ke Halaman Asli

NINA KHOIRUNNISA

S1 Sosiologi_UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Aku Butuh di Sembuhkan

Diperbarui: 16 September 2025   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : https://www.pexels.com/id-id/

Pernah tidak kita tiba -- tiba ingin menangis tanpa sebab, dada terasa sesak padahal tidak ada peristiwa apapun? Ternyata, itu adalah sebuah sinyal dari tubuh kita bahwa ada luka yang belum selesai atau sering dikatakan dengan inner child yang terluka.

Apa sih innerchild itu? Inner child itu sebenarnya bagian dari diri kita yang kebentuk dari pengalaman waktu kecil, dan masih ngaruh sama hidup kita sekarang. Bisa di bilang, inner child itu kayak sisi anak kecil dalam diri kita, yang terbentuk dari apa aja yang kita alami dulu.

Bagaimana inner child ini hadir? Biasanya berawal dari masa kecil yang hampir semua orang pasti pernah ngalamin masa-masa sulit bahkan trauma. Misalnya pernah mengalami tindak kekerasan, broken home dan heart, kurang kasih sayang atau sering diabaikan. Nah, pengalaman itulah yang sering bikin inner child dalam diri kita jadi terluka atau menderita. Biasanya, biar nggak terlalu sakit, kita coba ngehindar, pura-pura lupa, atau neken perasaan itu jauh ke alam bawah sadar dengan harapan lukanya bisa hilang. Tapi sebenarnya, luka inner child enggak bakal benar-benar hilang kalau belum disembuhin. Dia tetap ada di dalam diri kita, bisa saja luka itu akan terus muncul sampai kita sadar bahwa kita hanya ingin dipeluk dan diselesaikan supaya diri kita bisa hidup dengan hati yang tenang. Coba bayangkan, luka trauma masa kecil terbawa sampai dewasa, bertahun -- tahun terpendam dan menjadi tumpukan sampah yang membusuk, dan pada akhirnya menimbulkan penyakit -- penyakit fisik. Bisa jadi sakit fisik ataupun beban hidup yang kita rasakan selama ini itu sebuah tanda dari dalam diri kita bahwa "aku perlu di sembuhkan".

Berdamai dengan inner child ini bukan proses yang mudah dan instan, kita perlu mengenali, memahami sampai  bisa memaafkan atas apa yang sudah terjadi. Selain itu, dengan menyadari adanya masalah dalam diri kita itu adalah bentuk awal dari penyembuhan diri.

Ada 3 cara juga yang bisa membantu kita sembuh dari inner child (Rebecca Meliani Sembiring,2020).

Pertama, kita bisa menuangkan rasa sakit atau kenangan buruk masa lalu kedalam tulisan (menulis), hal ini bisa membantu kita mencurahkan segala rasa emosi negatif yang lama di pendam.

Kedua, membuka diri terhadap hal -- hal yang baru

Ketiga, melakukan self talk, seringlah katakan I'm sorry, Please forgive me, and Thank you terhadap diri atau inner child yang telah bertahan dari luka yang pernah ada sebelumnya. Hal inilah yang dapat membantu kita dari emosi negatif yang kita punya.

Sumber Referensi 

Surianti, S. (2022). Inner Child: Memahami dan Mengatasi Luka MasaKecil. Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim Dan Bimbingan Rohani, 8(2), 10-18. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline