Di dunia sekarang, seolah-olah ada "panduan tak tertulis" tentang bagaimana seharusnya seseorang terlihat cantik. Kulit harus mulus, tubuh harus langsing, rambut harus berkilau, wajah harus sempurna di setiap sudut. Dan kalau kita nggak memenuhi semua itu, masyarakat sering bikin kita merasa ada yang salah dengan diri kita.
Padahal, kenyataannya sederhana. Kita nggak perlu berutang kecantikan pada siapapun. Kita nggak harus memenuhi standar siapapun hanya untuk dianggap cukup.
Pasti kita semua pernah merasakannya. Rasa minder saat melihat foto-foto sempurna di media sosial, atau juga suara kecil di kepala yang bilang, "Andai aku cantik seperti dia." atau "Andai saja aku kelihatan kayak dia." Tapi yang sering kita lupa, semua itu penuh ilusi seperti filter, pencahayaan, editan, dan tekanan untuk selalu tampak "sempurna" . Mereka nggak menunjukkan kenyataan di balik layar. Kelelahan, rasa tidak percaya diri, dan usaha keras untuk diterima.
Saat kita mulai mengejar standar itu, tanpa sadar kita kehilangan diri sendiri. Kita lupa bahwa kecantikan itu bukan perlombaan, tapi keberagaman. Cantik bisa berarti apapun, suara tegasmu saat kamu membela diri, cara matamu bersinar saat kamu bahagia, ataupun hatimu yang lembut saat kamu peduli pada orang lain.
Melampaui standar kecantikan bukan berarti kita berhenti merawat diri. Tapi kita mulai bertanya, "Kapan aku ingin tampil seperti ini? Apakah karena aku bahagia melakukannya, atau karena aku takut nggak diterima?"
Kita semua lebih dari sekadar pantulan di cermin saja. Kita adalah kebaikan, keberanian, mimpi, dan proses tumbuh yang terus berjalan.Dan pada hari ketika kita berhenti membiarkan dunia menentukan nilai diri kita --- itulah hari di mana kita benar-benar menjadi cantik, luar dalam.
Kecantikan yang sejati bukan sesuatu yang kamu bentuk untuk mengesankan orang lain, tetapi sesuatu yang muncul ketika kamu menerima diri sendiri.
Jadi, ayo mulai berhenti merasa insecure dengan dirimu, semua orang itu cantik, jika mereka menjadi dirinya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI