Lihat ke Halaman Asli

Nia Mardyanti

Universitas Pendidikan Ganesha

Mengapa Konsep Tuhan sebagai Ida Sang Hyang Widhi Wasa di Bali Tidak dikenal di India?

Diperbarui: 10 Maret 2025   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengapa Konsep Tuhan sebagai Ida Sang Hyang Widhi Wasa di Bali Tidak dikenal di India?

Konsep Sang Hyang Widhi Wasa tidak dikenal di India karena merupakan bentuk adaptasi Hindu dengan budaya dan kepercayaan lokal di Bali. Dalam ajaran Hindu di India, konsep Tuhan Yang Maha Esa disebut Brahman, yaitu realitas tertinggi, tak berwujud, dan menjadi sumber dari segala sesuatu. Sementara itu, di Bali, istilah Sang Hyang Widhi Wasa digunakan untuk menggambarkan Tuhan dalam bentuk yang lebih konkret dan mudah dipahami oleh masyarakat yang sebelumnya telah memiliki sistem kepercayaan lokal sebelum masuknya ajaran Hindu. Beberapa factor yang dapat memengaruhi yakni.

Perbedaan Latar Belakang Filosofis

Di India, konsep ketuhanan dalam Hindu berkembang berdasarkan ajaran Weda dan Upanishad, yang menggambarkan Brahman sebagai esensi tertinggi alam semesta. Brahman bersifat tak berwujud, melampaui segala dualitas, dan dapat termanifestasi dalam berbagai aspek sebagai dewa-dewa seperti Wisnu, Siwa, atau Shakti. Sementara itu, di Bali, ajaran Hindu mengalami penyesuaian dengan kepercayaan lokal yang telah ada sebelumnya, seperti animisme dan dinamisme. Masyarakat Bali sejak lama telah mengenal konsep roh leluhur, kekuatan alam, serta dewa-dewa lokal. Untuk memudahkan pemahaman tentang Tuhan dalam ajaran Hindu, digunakan istilah yang lebih dekat dengan budaya setempat. Oleh karena itu, muncul istilah Sang Hyang, yang merupakan sebutan sakral dalam kepercayaan Nusantara, serta Widhi Wasa, yang berasal dari bahasa Sanskerta Vidh yang berarti aturan atau hukum. Dari gabungan dua istilah ini, lahirlah konsep Sang Hyang Widhi Wasa, yang bermakna "Tuhan yang mengatur dan menguasai segala sesuatu."

Perbedaan Dalam Praktik Keagamaan

Di India, ajaran Hindu terbagi ke dalam berbagai aliran, seperti Shaivisme yang berfokus pada pemujaan Siwa, Vaishnavisme yang mengutamakan pemujaan Wisnu, serta Shaktisme yang memuja Dewi Shakti. Meskipun memiliki cara yang berbeda dalam memahami dan menyembah Tuhan, semua aliran tersebut tetap mengacu pada Brahman sebagai realitas tertinggi dalam ajaran Hindu. Sementara itu, di Bali, meskipun konsep Brahman tetap diakui, pemujaan terhadap Tuhan lebih banyak diwujudkan dalam berbagai manifestasi-Nya. Hal ini terlihat dalam pemujaan kepada Trimurti yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa serta berbagai dewa lain yang memiliki peran dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam ritual keagamaan Hindu-Bali, Tuhan sering kali disimbolkan dalam bentuk Padmasana, yaitu tempat suci yang secara khusus digunakan untuk menyembah Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

Pengaruh Sejarah dan Budaya

Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh sejarah penyebaran Hindu di Nusantara. Di India, Hindu berkembang secara alami melalui ajaran Weda dan berbagai pemikiran filosofisnya, sedangkan di Bali, Hindu masuk melalui kerajaan-kerajaan seperti Majapahit, yang membawa ajaran Hindu-Siwa dan menyesuaikannya dengan budaya lokal. Selain itu, pada masa kolonial Belanda, muncul upaya untuk menegaskan identitas Hindu di Bali agar dapat dibedakan dari agama lain, seperti Islam dan Kristen. Dalam proses ini, para pemuka agama dan intelektual Hindu-Bali memperkuat konsep Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Tuhan Yang Maha Esa, sehingga lebih sesuai dengan pemahaman ketuhanan yang diakui secara universal.

Meskipun Sang Hyang Widhi Wasa dan Brahman memiliki makna yang sama sebagai Tuhan Yang Maha Esa, istilah dan penggunaannya berbeda karena dipengaruhi oleh budaya, sejarah, dan cara penyebaran Hindu di masing-masing wilayah. Di India, Hindu lebih filosofis dan beragam dalam bentuk pemujaan Tuhan, sedangkan di Bali, Hindu lebih terstruktur dan menyesuaikan dengan budaya lokal. Oleh karena itu, konsep Sang Hyang Widhi Wasa lebih dikenal di Bali tetapi tidak digunakan di India.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline