Lihat ke Halaman Asli

armand yazin

#inarmandastheniawetrust

Menafsir Ulang "Air Mata" Dewa19, Ketika Neraka Padam oleh 2 Tetes Air Mata

Diperbarui: 13 April 2025   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Dewa19 (sumber: facebook Dewa19)

Air mata yang telah jatuh..

Membasahi bumi..

Tak 'kan sanggup menghapus penyesalan..

Penyesalan yang kini ada..

Jadi tak berarti..

Karna waktu yang bengis terus pergi..


Air Mata adalah satu dari dari 9 tracks yang terdapat dalam album keenam Dewa19 dengan tajuk Cintailah Cinta. Dan lagu ini merupakan track penutup dari album yang diedarkan dibawah naungan label PT. Aquarus Musikindo tersebut.

Lagu ini berdurasi 7 menit lebih 34 detik, sebuah lagu yang teramat over confident bahkan  jumawa. Memaksa pendengarnya untuk meluangkan waktu hampir 8 menit hanya tuk mendengar sebuah (maha) karya dari sebuah band yang mengklaim dirinya sebagai legenda ini.

Album ini dilempar kepasar 23 tahun silam tepatnya pada tanggal 5 Juni, proses rekamannya berlangsung selama kurun waktu 5 Septembe 2001 hingga 5 Maret 2002 di Ahmad Studio yang hari ini kita lebih mengenalnya  dengan nama Studio Legend. Studio yang terletak di kediaman Ahmad Dhani Prasetyo (ADP) di Pinang Emas, Pondok Indah, Selatan Jakarta.

Segenap proses take record instrumen dan vokal dilaksanakan di studio sang pimpinan Republik Cinta Managemen tersebut, terkecuali untuk track drum, take dilakukan di Gin's Studio, Jakarta. Sedangkan untuk sektor masak-memasak audio,  mixing dan mastering tetap dipercayakan kepada Don  Bartley di Studio 301, Sydney, Australia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline