Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Mencari Jodoh, dari Kencan di Udara, hingga Kencan Online

Diperbarui: 19 Oktober 2020   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com


Kencan online? Hahaha...saya pernah tuh. Tapi dulu saat masih jomlo. Saya lupa lewat aplikasi apa ya. Entah tahun berapa itu.  

Pokoknya ada group email, yang tiba-tiba saja saya tergabung di dalamnya. Setelah saya amati ternyata semacam biro jodoh. Apakah ini termasuk kencan online juga? Termasuklah ya, kan pakai jaringan internet juga?

Karena penasaran, saya pun membuka group itu, tapi karena data-data saya kurang lengkap, saya pun diminta mengisi data-data saya. Pertanyaan-pertanyaan pun diajukan.

Yang masih saya ingat, yaitu ketertarikan saya pada: a. Perempuan b. Pria. Ada juga pertanyaan kriteria pasangan yang dicari, dan apa tujuan ikut bergabung dalam group ini. Waktu itu seingat saya jawabannya "mencari pendamping hidup".

Beberapa hari kemudian, ada pria yang mengirimkan chat ke saya melalui Yahoo Messenger. Sebut saja namanya Bayu. Kebetulan saya sedang di depan layar komputer kantor dan biasanya email Yahoo saya dalam keadaan online. 

Setelah berbasa basi, dia pun mengajak bertemu. Saya pun menyanggupi karena penasaran.  

Saya saat itu belum lama putus cinta setelah 6 tahun menjalin hubungan dengan lelaki satu jurusan, satu angkatan, dan satu kelas. Jadi, tidak ada larangan untuk menjalin hubungan dengan pria lain.

Lokasi pertemuan saya yang menentukan. Saya pun memilih Arion Mall, Jakarta Timur, karena tidak begitu jauh dari lokasi kantor saya. Pertemuan disepakati di gerai fast food dua hari kemudian.

Di hari yang sudah ditentukan, saya celingak celinguk karena saya tidak punya fotonya. Jantung saya berdebar-debar juga. Tak lama saya pun dihampiri seorang pria. 

"Tety kan?" tanyanya tersenyum seraya duduk di hadapan saya. Tubuhnya agak gemuk dan tidak tinggi untuk ukuran pria. 

Lalu ngobrol-ngobrol, taraaa... ternyata dia satu kampus dengan saya. Saya angkatan '92, dia angkatan '95. Seketika dunia terasa sempit. Antara malu dan menyesal. Antara tertawa dalam hati tapi membatin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline