Lihat ke Halaman Asli

Adella Natasha

Love your self

Mengenal Sawi Pagoda Si "Cantik" Penuh Manfaat

Diperbarui: 15 September 2018   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mengkonsumsi sayur adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, walau tidak semua makhluk hidup mengkonsumsi sayuran. Kandungan gizi dan nutrisi yang terdapat dalam sayuran sangat baik bagi tubuh, seperti serat, mineral dan tentunya vitamin yang sangat di butuhkan oleh tubuh. 

Seperti hal nya buah-buahan, sayuran termasuk ke dalam daftar makanan yang harus di konsumsi setiap hari, serat yang terdapat dalam sayuran sangat  di perlukan oleh tubuh kita guna memperlancarkan proses pencernaan. 

Kali ini kita akan membahas tentang salah satu jenis sayuran yang mungkin sebagian orang sudah pernah melihat atau bahkan ada yang belum pernah melihat dan mengetahuinya sama sekali, yaitu Sawi Pagoda.

Dokpri

Sawi Pagoda adalah salah satu jenis sayuran sawi, seperti kita ketahui sebelumnya, banyak sekali macam sawi, ada sawi putih, sawi caisim/sawi bakso, sawi hijau, ataupun sawi pakcoy.

Sawi Pagoda ini tergolong unik, bagaimana tidak? Bentuk sawi yang satu ini tidak seperti layaknya sawi yang barusan saja di sebutkan, bentuk sawi pagoda ini mirip seperti bunga yang mekar, bentuk daun yang oval  dengan warna hijau pekat yang sangat mencolok. 

Salah satu alasan yang membuat saya sendiri tertarik untuk melihat sawi satu ini saat saya mengunjungi salah satu tempat budidaya sistem hidroponik, yaitu Bale Hidroponik yang berada di kota Salatiga. Pendiri Bale Hidroponik sendiri adalah lulusan jurusan Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Saat berbincang-bincang dengan pembudidaya sawi pagoda hidroponik tersebut, pembudidaya mengatakan bahwa penanaman sawi pagoda sendiri cukup mudah dan tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitaran 30 hari. 

Cara penanaman sawi ini cukup mudah, pertama benih di semai terlebih dahulu lalu di rockwool (semacam busa, yang di pakai dalam sistem hidroponik untuk pengganti peran tanah untuk menyangga tanaman)  dan di tutup plastik selama 24 jam, guna untuk merangsang perkecambahan benih, lalu setelah 24 jam plastik hitam dibuka dan rockwool di bawa ke sinar matahari full day (dalam proses ini tetap mejaga kelembaban rockwool) kegiatan ini berkelanjutan selama 10 hari dengan air saja, tanpa di campur dengan nutrisi. 

Setelah 10 hari dengan air tanpa nutrisi, rockwool di beri air dengan kadar nutrisi yang sedikit saja atau setengah dari kebutuhan nutrisi si sayur, ini juga di lakukan selama 10 hari kedepan. 

10 hari setelah itu, disinilah rockwoll sawi pagoda tadi di berikan air dengan kadar nutrisi yang full (penuh) sesuai dengan kebutuhan tanaman sawi tersebut membutuhkan berapa nutrisi full. 

Nah... Untuk nutrisi sawi pagoda sendiri, ada beberapa nutrisi yang bisa di pakai untuk penanaman sawi pagoda ini dengan sistem hidroponik, seperti pupuk cair, npk mutiara atau pun AB mix.

Untuk Bale Hidroponik sendiri memakai nutrisi AB mix karena dari pengalaman mereka, penumbuhan tanaman lebih optimal dengan menggunakan nutrisi AB mix dan untuk benih sawi pagoda ini, bisa di beli di toko-toko pertanian, jadi sangat efisien dan mudah di dapat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline