Tanpa kita sadari, di saat membicarakan tentang lingkungan sekitar bersama teman seperjuangan, beberapa tempat atau jenis usaha yang berdampingan dengan kehidupan sehari-hari akan mengingatkan kita pada hal-hal tertentu. Bukankah begitu, Kawan? Ada tempat yang identik dengan mie instan yang cocok dikonsumsi di akhir bulan, ada yang langsung terbayang tempat fotocopy langganan yang selalu bisa diandalkan di detik-detik terakhir pengumpulan tugas, bahkan ada pula yang teringat dengan tempat laundry kiloan andalan anak kos-kosan yang wanginya bikin hati berseri-seri.
Ngomongin tentang berbagai tempat dan jenis usaha, bagaimana rasanya saat kali pertama mendengar nama "Pegadaian" di telinga kita? Apa yang langsung terlintas di pikiran? Kalau yang terbayang adalah "tempat pinjam uang pakai jaminan", waahh... berarti kita adalah bestie yang hanya dipisahkan oleh jarak dan waktu. Karena jujur saja, itu juga yang pertama kali muncul di benakku saat mendengar nama Pegadaian.
Baru setelah mengunjungi tempat bernama Pegadaian inilah, aku memiliki persepsi tambahan bahwa Pegadaian bukan sekadar tempat pinjam meminjam uang, tapi juga tempat yang dipenuhi perhiasan berharga, proses taksir-menaksir, jual beli, gadai, hingga lelang barang. Semuanya dijalankan sesuai prosedur dan yang paling membekas adalah senyum ramah para pegawai yang menyambut kedatangan para nasabah. Senyuman para pegawainya benar-benar mematikan, Kawan.
Pegadaian, Lebih dari Sekadar Pinjam-Meminjam
Slogan Mengatasi Masalah Tanpa Masalah sudah dikenal banyak orang sebagai branding dari Pegadaian. Selama ini, aku berpikir slogan tersebut hanya berlaku untuk permasalahan finansial. Namun, ternyata Pegadaian lebih dari itu, Kawan. Tak dapat dipungkiri bahwa Pegadaian juga berperan penting dalam mengatasi masalah sosial, mulai dari lingkungan, pendidikan, hingga ekonomi masyarakat. Andaikan Pegadaian adalah seorang manusia, maka termasuk dalam golongan orang-orang pendiam, kalem, nggak banyak omong tapi langsung sat set wat wet beraksi untuk negeri.
Tahukah, Kawan? Nyatanya, Pegadaian tidak hanya mengurusi bab pinjam-meminjam, gadai-menggadai, atau tabung-menabung emas, akan tetapi juga aktif berkontribusi dalam kehidupan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau yang biasa dikenal dengan sebutan TJSL. Program TJSL ini semacam "sisi lain" dari Pegadaian yang mungkin belum banyak orang tahu.
Jujur saja, aku pun baru tahu kalau Pegadaian punya program TJSL gara-gara nggak sengaja liat postingan yang lewat di beranda Instagram. Berkat postingan itu, aku jadi tahu bahwa ternyata Pegadaian nggak hanya membantu orang yang sedang kepepet dalam hal keuangan, tapi juga membantu masyarakat agar tidak lagi "kepepet" di masa depan lewat program-program TJSL yang direalisasikan.
Bukan Hanya Janji, Tapi Bukti
Sederhananya, TJSL alias Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan bukti bahwa perusahaan (dalam hal ini Pegadaian) juga bisa jadi tetangga atau sahabat dekat yang baik. Pegadaian nggak hanya hadir kalau kita lagi butuh, tapi juga ikut peduli dan berkontribusi dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan observasi kecil-kecilan yang kulakukan dari mengintip sosial media TJSL Pegadaian, realisasi program ini wujudnya bermacam-macam. Mulai dari membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM) agar dikenal kalangan luas, memberi pelatihan pada masyarakat agar semakin melek finansial, menanam pohon sebagai wujud cinta lingkungan, memberikan bantuan sosial, hingga mendukung pendidikan melalui berbagai beasiswa yang diberikan kepada yang berhak.
Pegadaian Peduli. Sumber: Beasiswa Wirausaha, https://beasiswawirausaha.com/
Intinya, TJSL adalah cara suatu perusahaan untuk mencurahkan kepedulian kepada masyarakat sekitar. Di Pegadaian sendiri dinamakan dengan program Pegadaian Peduli. Tapi ingat ya, ini bukan sekadar janji manis dari doi, melainkan bukti dan realisasi melalui berbagai program TJSL. Gimana? Cakep, kan? Iya dong, kayak yang lagi baca, haha!