Lihat ke Halaman Asli

Nadhifa Salsabila Kurnia

Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sejarah Giant, Pasar Ritel Raksasa Asal Malaysia yang Pernah Berjaya di Indonesia

Diperbarui: 25 Mei 2021   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Giant Mall Cinere | Dok.Kompas/Walda Marison

Giant selalu mempunyai tempat sendiri di hati. Semasa kecil, orang tua biasanya berbelanja di Giant. Apalagi itu salah satu kenangan yang dimiliki semasa alamarhum Bapak, masih ada. Usut punya usut, di masa itu saya belum tahu jika Giant di BSD City, tempat berbelanja bulanan di kala itu ternyata merupakan gerai Giant pertama yang dibuka di Indonesia.

Perusahaan ritel modern asal negara tetangga ini ternyata benar-benar pernah seberjaya itu pada masanya. Meskipun pada akhirnya, Giant harus mengalah pada pasar ritel modern lainnya yang terus membuat pamornya berkurang. Meski ditutup di masa pandemi tahun 2021 gerainya di Indonesia, namun penyebab berkurangnya minat masyarakat pada Giant sudah mulai tercium sejak tahun 2015.

Sejarah Giant masuk ke Indonesia

Di Indonesia, Giant mulai beroperasi di tahun 2002. Gerai pertamanya ini terletak di Villa Melati Mas Serpong, Tangerang. Berkembang begitu pesat dan langsung menarik minat masyarakat kala itu. Apalagi, industri pasar ritel modern baru saja berkembang di tahun tersebut. Di sisi lain, keberadaanya di BSD City, Serpong, kota yang penduduknya kebanyakan berasal merepresentasikan gaya hidup modern ini juga seakan menjadi keuntungan tersendiri.

Seiring dengan perkembangannya, Giant dikenal sebagai bagian dari keluarga PT Hero Supermarket Tbk. Namun, sejarah Giant yang sebenarnya berasal dari Malaysia. Perusahaan induk Giant ini terletak di Malaysia dan merupakan milik Keluarga Teng dan didirikan di Kuala Lumpur pada tahun 1944. Kantor pusatnya di Malaysia berlokasi di Shah Alam, Selangor Darul Ehsan, Malaysia.

Baca juga: Midas Touch, Menjadi Pengusaha Sukses dengan Metafora 5 Jari

Mengenang sejarah Giant di masa berjayanya di Indonesia

Setelah akhirnya bergabung dengan Hero Grup, Giant menjadi andalan Hero sebagai supermarket yang bersaing dengan Carrefour yang kala itu juga sedang naik pamor dan cukup mendominasi. Hingga kemudian di tahun 2010, sejarah Giant berlanjut berada di bawah naungan Dairy Farm International Holdings, yang merupakan perusahaan ritel asal Hong Kong.

Dairy Farm International Holdings ini adalah anggota dari Jardine Matheson Group, yakni perusahaan grosir makanan serta produk kebersihan pribadi di wilayah Pasifik dan China. Satu dekade berlalu setelah semakin melenggang, di tahun 2012 Hero tercatat memiliki karyawan sebanyak lebih dari 13.700 orang dan melayani pelanggan di 588 gerai. Catatan ini berdasarkan dari situs perusahaan yang tak hanya meliputi Indonesia saja.

Sejarah Giant terdiri dari tiga jenis gerai. Ada gerai Giant Ekstra yang formatnya berupa toko hypermarket dengan produk ditawarkan makanan sehari-hari dalam satu atap. Kedua ada Giant Ekspres yang konsepnya adalah supermarket. Sementara ketiga adalah minimarket yang disebut Giant Mart. Dua jenis gerai lainnya ini tidak sebesar gerai Giant Ekstra.

Baca juga: "Meneropong" IPO-nya GoTo

Sejarah Giant di Indonesia mulai meredup pamornya

Hero memutuskan menutup seluruh gerai Giant per tanggal 1 Juli 2021 di Indonesia. Meski mungkin salah satu penyebabnya adalah dampak melemahnya ekonomi di masa pandemi, namun melambatnya pamor Giant sudah dimulai sejak tahun 2015. Di tahun ini 75 gerai Giant dimumumkan ditutup oleh Hero, meliputi di berbagai daerah.

Rangkaian alasan yang diungkapkan saat itu adalah perihal pelemahan ekonomi,  turunnya daya beli, serta regulasi yang menambah tekanan bagi para penjual. Di tahun 2018, korban penutupan gerai Giant banyak dilakukan untuk Giant Ekspres. Berkurangnya dari angka 166 hingga tinggal 142 gerai. Lalu di tahun 2019 penutupan sejumlah gerai besar dan kecil terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline