Lihat ke Halaman Asli

LDII dan DPR Sepakat Perkuat Peran Parlemen Sebagai Pelayan Rakyat

Diperbarui: 17 Oktober 2025   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LDII dan DPR Sepakat Perkuat Peran Parlemen Sebagai Pelayan Rakyat. Foto: LINES.

Jakarta (17/10). Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menilai penguatan masyarakat sipil harus dimulai melalui kolaborasi konkret antara wakil rakyat dan organisasi kemasyarakatan. Menurutnya, masyarakat sipil yang kuat akan menjadi penjaga jalannya demokrasi sekaligus memastikan kebijakan pemerintah dapat dirasakan hingga ke tingkat bawah.

Dalam peringatan Hari Parlemen, Kamis (16/10/2025), KH Chriswanto menyampaikan bahwa LDII siap bersinergi dengan DPR dalam mengawal pelaksanaan program-program pemerintah. "Kami berharap parlemen semakin memperkuat fungsi representasi rakyat serta menjaga kepercayaan publik melalui kerja nyata dan kebijakan yang berpihak pada kepentingan bangsa," ujarnya.

Ia menekankan, posisi parlemen sangat strategis karena menjadi penghubung antara aspirasi masyarakat dan arah kebijakan nasional. "Parlemen bukan hanya tempat membuat undang-undang, tetapi juga rumah aspirasi rakyat. Setiap anggota dewan seharusnya mampu memahami dan memperjuangkan suara masyarakat dengan ketulusan," katanya.

KH Chriswanto menambahkan, momentum Hari Parlemen sebaiknya dijadikan bahan refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk memperkuat etika politik, keterbukaan, dan tanggung jawab moral. Ia juga menyoroti pentingnya keberpihakan parlemen terhadap persoalan nyata masyarakat, seperti pemerataan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, serta pembinaan moral bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.

"Anggota DPR seharusnya menunjukkan kerja nyata di lapangan, bukan sekadar aktif di media sosial. Masyarakat menunggu aksi, bukan citra," tegasnya.
Menurutnya, sinergi antara ormas yang memahami kondisi akar rumput dan wakil rakyat yang memiliki kewenangan adalah kunci keberhasilan pembangunan. Kolaborasi tersebut akan memastikan janji politik tidak berhenti di masa kampanye, tetapi benar-benar diwujudkan. "Dengan kolaborasi ini, masyarakat tidak lagi menjadi objek, melainkan subjek pembangunan," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menegaskan bahwa parlemen merupakan pilar utama demokrasi Indonesia. Ia menilai, peran anggota dewan tidak boleh bergeser dari fungsinya sebagai pelayan rakyat.
"Parlemen adalah cerminan kualitas demokrasi kita. Karena itu, setiap anggota DPR harus menjaga integritas dan moralitas politik agar tetap menjadi rumah aspirasi rakyat, bukan sekadar panggung kekuasaan," ujarnya.

Senada dengan KH Chriswanto, Singgih menekankan pentingnya peran ormas keagamaan dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan bermartabat. Menurutnya, kolaborasi DPR dengan ormas seperti LDII mampu menjaga pembangunan nasional tetap berlandaskan nilai kejujuran dan tanggung jawab.
"Demokrasi bukan hanya soal prosedur, tapi juga tentang moralitas. Politik harus dijalankan dengan akhlak," imbuhnya.

Singgih juga mengapresiasi partisipasi aktif ormas dalam memberikan masukan dan edukasi politik kepada masyarakat. "Hari Parlemen ini seharusnya dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia, karena dari sinilah suara rakyat dijalankan dan cita-cita kemerdekaan diwujudkan," ujarnya menutup.

Baik KH Chriswanto maupun Singgih Januratmoko sepakat bahwa parlemen ke depan harus semakin terbuka, profesional, dan berintegritas. Hanya dengan cara itu, kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif dapat terus terjaga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline