Lihat ke Halaman Asli

Gula Dan Dampaknya Pada Tubuh

Diperbarui: 11 September 2025   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gula merupakan salah satu zat yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua makanan dan minuman yang kita konsumsi di kehidupan keseharian kita mengandung gula, baik dalam bentuk gula yang alami maupun tambahan (pemanis buatan). Rasa manis yang dihasilkan gula membuatnya menjadi daya Tarik tersendiri bahi mayoritas orang, terutama anak-anak dan remaja. Namun, di balik kenikmatannya, gula juga tidak sedikit menyimpan ancaman serius bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak terkontrol. Salah satu penyakit yang paling erat kaitannya dengan gula adalah diabetes mellitus, sebuah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula yang terkandung dalam darah.

Secara harfiah, tubuh memang membutuhkan gula dalam bentuk glukosa sebagai sumber energi utama pada tubuh. Glukosa adalah bahan bakar utama tubuh kita. Dalam kondisi normal, pankreas memproduksi hormon insulin untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel dan digunakan sebagai energi. Namun jika kandungan gula terlalu banyak dapat mengakibatkan kelebihan jatah yang dibutuhkanuntuk tubuh. Selain risiko diabetes Ketika mengonsumsi terlalu banyak gula, konsumsi gula berlebih juga berdampak pada berbagai aspek kesehatan yang lain. Seperti gula yang berlebih dapat memicu obesitas karena glukosa yang tidak digunakan tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2021, prevalensi diabetes di Indonesia terus mengalami peningkatan, terutama pada kelompok usia produktif. Pola hidup modern yang cenderung tinggi konsumsi makanan cepat saji, minuman manis, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama.(Kemenkes RI 2022) Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih bukan hanya persoalan kecil bagi seorang individu, tetapi juga masalah kesehatan pada Masyarakat luas yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, tenaga kesehatan, maupun keluarga dekat kita.

Di sisi lain, masalah konsumsi gula tidak hanya berdampak pada aspek fisik Pribadi masing-masing, tetapi juga psikologis. Penelitian menunjukkan bahwa makanan dan minuman manis dapat memengaruhi suasana hati karena adanya lonjakan glukosa yang memicu pelepasan hormon dopamin di otak. Namun, efek ini hanya berlangsung sementara. Ketika kadar gula darah kembali turun, seseorang cenderung merasa lemas, mudah lelah, bahkan mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Jika dibiarkan, pola ini dapat menimbulkan ketergantungan pada makanan manis yang memperburuk kesehatan dalam jangka panjang.(Ahead 2010)

Untuk mencegah dampak buruk dari konsumsi gula, maka langkah-langkah sederhana dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.kita yaitu membatasi minuman manis seperti teh kemasan, soda, maupun minuman-minuman yang memiliki kadar gula yang terbilang lebih dari batas aman. Sebagai gantinya, kitab isa mengkonsumsi air putih, teh tawar, atau jus buah tanpa tambahan gula. Selain itu, masyarakat juga perlu membiasakan diri membaca label gizi pada kemasan makanan untuk mengetahui jumlah gula yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap pada kadar normal. Olahraga teratur dapat meningkatkan sensitivitas pada insulin dan membantu tubuh memanfaatkan glukosa secara lebih efektif. Bagi penderita diabetes, gaya hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang, olahraga rutin, serta pengendalian stres untuk pengelolaan penyakit.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gula memiliki peran penting sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, gula justru menjadi ancaman sangat serius yang membuka jalan bagi penyakit kronis, terutama diabetes. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan kualitas hidup seseorang.

Kata Kunci: Aktivitas fisik, Gaya hidup sehat, Glukosa, Gula, Ketergantungan gula, Kesehatan fisik, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan psikologis, Minuman manis, Obesitas, Pencegahan diabetes,

Sumber:

Ahead, Published Articles. 2010. " Running Title:" City 353 (0): 1--31.

Kemenkes RI. 2022. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline