I. Latar Belakang
Pada awal tahun 2020 bangsa Indonesia mengalami suatu masalah dan tantangan besar yaitu dengan mewabahnya virus mematikan yang dikenal dengan Covid 19. Dengan demikian maka hal ini juga mempengaruhi perkembangan system pendidikan yang mengalami masa ketidakstabilam dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga berdampak pada peserta didik dalam proses kegiatan belajarnya. Dengan adanya kebijakan yang terkait dengan masalah yang dihadapi,di antaranya peraturan wajib dari pemerintah untuk satuan pendidikan dalam hal ini sekolah agar melakukan pembelajaran jarak jauh atau (PJJ) melalui daring maupun luring.
Awalnya di sekolah kami SMP Negeri 12 Tidore Kepulauan mempunyai keinginan besar untuk bisa menerapkan sistem pembelajaran daring ( dalam jaringan).agar peserta didik dan guru dapat berinteraksi secara intens untuk melakukan pembelajaran dan memanfaatkan media pembelajaran yang bisa di akses di portal rumah belajar.
Namun kami terbentur dengan kendala lokasi sekolah dan rumah peserta didik yang minim akses jaringan internet,banyak gangguan yang terjadi untuk mengakses internet karena di lokasi hanya tersedia 1 titik akses internet yang dijangkau ,akhirnya kami melakukan rapat untuk pembahasan hal tersebut,guna mencapai suatu kesepakatan dalam menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran luring ( luar Jaringan ) dengan pola pembagian shift per tingkatan kelas dan tidak terlepas dari penerapan protokol kesehatan . Kurikulum yang kami gunakan juga disesuaikan dengan kondisi kelas yaitu dengan menyerdehanakan kurikulum nasional.
Di samping Pembelajaran luring kami para guru juga mendata nomor handpone atau gawai dari peserta didik atau orang tua/wali agar bisa membuat group dalam whatsap untuk saling berbagi info terutama info dari guru mengenai jadwal maupun info lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran.
Para guru juga banyak melakukan pelatihan dan webinar untuk peningkatan kompetensi dan pengembnagan diri dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK ,hal ini menopang pembelajaran yang efektif dan efisien pada masa pandemi ini selain itu dengan adanya media pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga mereka dapat berkarya,kreatif dan berinovasi.
II. Aksi Nyata
Banyak permasalahan yang kami hadapi dalam penerapan pembelajaran luring,yaitu ada beberapa siswa yang tidak disiplin dalam kegiatan pembelajaran, baik di sekolah maupun dirumah, misalnya mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru kemudian malas atau kurang antusias untuk datang ke sekolah.
Aksi nyata yang kami lakukan dalam pnyelesaian masalah yang dihadapi adalah :
- Melakukan komunikasi intens atau pendekatan terhadap siswa yang malas atau kurang antusias ke sekolah dan siswa yang sering tidak mnyelesaiakan tugas yang diberikan.
- Menganalisa data yang di peroleh dari survey dan pendekatan ke siswa mengenai kesulitan atau alasan siswa terhadap permsalahan tersebut.
- Mengundang oang tua/wali murid dalam pertemuan bersama kepala sekolah dalam kaitannya dengan penyelesaian masalah tersebut.
- Penyusunan program serta jadwal pelaksanaan kegiatan literasi. Yang menjadi salah satu program utama penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran disekolah.
III. Ketercapaian Hasil
Melalui aksi nyata yang kami lakukan memberikan perubahan ke arah positif, Agar meningkatkan kompetensi dan pengetahuan siswa melalui kegiatan literasi yaitu dengan melakukan program pembiasaan berliterasi 15 menit sebelum pembelajaran di mulai,melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa shingga mampu mnyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan referensi pengetahuan yang diperoleh dari program literasi. Selain itu literasi dapat membuat karakter siswa yang mandiri dan bertanggung jawab.