Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Penulis

Menunda Pekerjaan: Kebiasaan Sepele yang Bisa Bikin Stres Berat

Diperbarui: 23 April 2025   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menunda pekerjaan (sumber gambar: klikdokter.com)

"Ah, masih lama waktunya."

Kalimat ini sering terdengar ketika seseorang menerima tugas atau pekerjaan yang tidak harus segera diselesaikan. Kedengarannya memang wajar, bahkan masuk akal kenapa harus terburu-buru jika masih ada banyak waktu? 

Namun, di balik alasan itu, tersembunyi kebiasaan yang perlahan-lahan menjadi jebakan: menunda pekerjaan. Awalnya terasa tidak berdampak. Kita memilih rebahan, menonton film, atau scrolling media sosial, sementara tugas dibiarkan menunggu. 

Tapi saat waktu terus berjalan dan deadline mulai menghantui, kepanikan pun muncul. Pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan dengan tenang kini harus diselesaikan dalam waktu sempit. 

Akibatnya, bukan hanya kualitas pekerjaan yang menurun, tapi juga tingkat stres meningkat drastis. Menunda mungkin memberi kenyamanan sementara, tapi rasa bersalah dan tekanan di akhir justru jauh lebih berat. 

Kebiasaan ini bisa memengaruhi produktivitas, kesehatan mental, dan bahkan kepercayaan diri. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahayanya karena efeknya baru terasa saat sudah terlalu dekat dengan batas waktu.

Lalu, mengapa kebiasaan ini sulit dihindari, dan bagaimana cara mengatasinya? 

Kebiasaan ini memang tampak sepele. Di awal, menunda terasa menyenangkan kita merasa punya banyak waktu dan memilih melakukan hal-hal yang lebih santai. 

Menonton satu episode drama, scroll media sosial, atau sekadar rebahan sebentar sering dijadikan "hadiah" sebelum mulai bekerja. 

Namun, tanpa disadari, waktu terus berjalan. Satu jam berubah jadi dua, lalu setengah hari pun terlewat tanpa progres berarti. Ironisnya, semakin kita menunda, semakin besar rasa cemas yang muncul. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline