Baju baru di hari Lebaran seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri. Setiap tahun, pusat perbelanjaan ramai oleh keluarga yang berburu pakaian untuk menyambut hari kemenangan. Iklan-iklan di televisi dan media sosial pun semakin memperkuat anggapan bahwa baju baru adalah simbol kebahagiaan di hari raya.
Bagi anak-anak, momen memilih dan mengenakan pakaian baru di pagi Lebaran menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan. Mereka ingin tampil istimewa saat bersalaman dengan keluarga besar atau berfoto bersama. Tak jarang, orang tua pun merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi ini, meskipun kondisi finansial sedang tidak mendukung.
Namun, apakah benar kebahagiaan anak hanya bisa diukur dari baju baru? Apakah Lebaran tanpa pakaian baru akan membuat mereka kehilangan semangat merayakan hari raya? Ataukah sebenarnya ada cara lain untuk membuat mereka tetap merasakan kehangatan Idulfitri tanpa harus mengutamakan barang baru?
Kebahagiaan Anak Tidak Selalu Bergantung pada Baju Baru
Kebahagiaan anak sejatinya bukan hanya soal pakaian baru, tetapi lebih kepada bagaimana mereka merasakan suasana Lebaran itu sendiri. Kegembiraan mereka sering kali muncul dari hal-hal sederhana berkumpul dengan keluarga, menikmati makanan khas Lebaran, berlarian bersama sepupu, atau sekadar menerima angpao dari sanak saudara.
Bagi anak-anak, yang terpenting bukanlah seberapa mahal atau baru pakaian yang mereka kenakan, melainkan bagaimana mereka merasakan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang di sekitar mereka. Jika rumah dipenuhi dengan kehangatan, canda tawa, dan kebersamaan, maka ketidakhadiran baju baru tidak akan mengurangi kebahagiaan mereka.
Sebaliknya, jika orang tua terlalu fokus pada hal-hal materi hingga mengabaikan esensi Lebaran itu sendiri, anak justru bisa merasakan tekanan dan kecewa.
Mengajarkan Anak Makna Lebaran yang Sebenarnya
Lebaran bukan hanya soal pakaian baru atau hal-hal yang bersifat materi. Lebaran adalah tentang kemenangan setelah menjalani sebulan penuh ibadah puasa, tentang saling memaafkan, mempererat silaturahmi, dan merayakan kebersamaan dengan keluarga serta orang-orang terdekat.
Nilai utama dari Idulfitri terletak pada bagaimana kita bisa lebih bersyukur, berbagi, dan menjalani hari raya dengan hati yang penuh kebahagiaan, bukan sekadar dengan baju atau barang baru.