Lihat ke Halaman Asli

Tiga Pesan Penting di Pesantren Ramadan GTK SMAYO

Diperbarui: 15 Maret 2025   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu-Ibu DWP di kegiatan pesantren ramadan GTK (dok. pribadi)

Memasuki puasa hari ke 14 sekaligus sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pesantren ramadan di SMA Negeri 1 Yosowilangun, digelar pesantren ramadan untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK) SMAYO pada Jumat 14 Maret 2025, bertempat di masjid Al-Amin. Kegiatan pesantren ramadan di SMA Negeri 1 Yosowilangun tidak hanya diperuntukkan bagi peserta didik, panitia dari OSIS dan Rohis, namun juga bagi seluruh warga sekolah, termasuk guru dan tenaga kependidikan.

Kepala SMA Negeri 1 Yosowilangun dalam sambutannya menyampaikan bahwa pesantren ramadan untuk GTK ini selain sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pesantren ramadan di sekolah, juga merupakan upaya untuk mempererat tali silaturrahmi diantara guru dan karyawan. "Mudah-mudahan, dengan pesantren ramadan ini kita semua menjadi semakin kompak, terjalin tali silaturrahmi yang kuat sehingga ke depan SMAYO menjadi semakin jaya". Terangnya dalam sambutan yang disampaikan kemarin (14/03).

Pesantren ramadan GTK SMAYO juga dihadiri oleh ibu-ibu dharma wanita persatuan, termasuk ketua dharma wanita SMA Negeri 1 Yosowilangun. Pada kegiatan kali ini juga dilaksanakan pembagian takjil kepada masyarakat sekitar yang digagas oleh Dharma Wanita Persatuan, SMA Negeri 1 Yosowilangun. Kegiatan bagi-bagi takjil ini dipusatkan di perempatan jalan masuk ke sekolah, pas di depan minimarket desa Kebonsari.

Kegiatan pesantren ramadan diawali dengan salat ashar berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan khatmil qur'an dan ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz Akhmad Barizi Khasbullah, S.Th.I. Mengambil tema Membersihkan Nurani, Menyemai Prestasi, Menebar Budi Pekerti, seluruh GTK nampak serius dan antusias menyimak siraman rohani yang disampaikan selama kurang lebih 60 menit.

sebagian peserta pesantren ramadan GTK SMAYO (dok. pribadi)

Diantara isi ceramah Ustadz Barizi adalah beliau mengutip salah satu hadis nabi yang menyebutkan bahwa ada dua golongan manusia yang azabnya disegerakan oleh Allah, yakni orang yang zalim kepada orang lain dan anak yang durhaka kepada kedua orang tua. "Biasanya azab itu kan diberikan di akhirat, namun Rasulullah menyebut dikecualikan untuk golongan ini. Oleh karena itu penting bagi panjenengan semua untuk berhati-hati agar tidak termasuk ke dalam salah satu golongan tersebut. Jangan sampai kita zalim kepada murid namun tidak kita sadari, jangan sampai kita zalim kepada teman sendiri namun kita tidak sadar bahwa kita telah melakukannya" terangnya disela-sela ceramah.

Ustadz Barizi juga menyampaikan pentingnya menjadi pribadi pemaaf, bukan hanya kepada sesama rekan guru bahkan kepada peserta didik. "Boleh jadi anak-anak yang kita didik, melakukan kesalahan dan kita memaafkannya kemudian memerintahkannya untuk berbuat kebaikan, dialah kelak yang akan sukses dan menjadi penolong kita di akhirat" terangnya.

GTK SMAYO di kegiatan pesantren ramadan (dok. pribadi)

Ceramah dengan bahasa ringan dan sederhana yang disampaikan oleh Ustadz Barizi ini terbuktu 'mengena' bagi para jamaah yang hadir, terbukti mereka semua antusias dan nampak serius mengikuti hingga akhir. Ustadz Barizi mengakhiri ceramahnya 10 menit sebelum adzan berkumandang dan diakhiri dengan doa.

Adzan maghrib berkumandang, seluruh peserta kegiatan kemudian membatalkan puasa dengan minum air yang telah disiapkan, kemudian melaksanakan salat maghrib berjamaah yang dipimpin oleh Abah Suryono.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline