Lihat ke Halaman Asli

Cryptocurrency Sebagai Alat Transaksi Perdagangan Internasional di Masa Depan

Diperbarui: 3 Mei 2025   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemajuan teknologi telah membawakan terobosan dan perubahan besar bagi dunia internasional. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai inovasi bagi berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Termasuk dalam bidang pembayaran pada transaksi yang ada di dunia. Teknologi yang mutakhir mampu menciptakan sebuah penemuan terbaru berupa teknologi blockchain. Dari teknologi ini lah kemudian tercipta sebuah inovasi berupa aset digital dan mata uang digital seperti cryptocurrency.

Konsep awal atau dasar yang menjadi titik awal berkembangnya cryptocurrency sendiri bermula pada tahun 1970 yang lalu. Di masa itu, Ralph Merkle menciptakan sebuah karya yang bernama Pohon Merkle yang memiliki fungsi untuk mengamankan data dengan terstruktur dan aman dengan memanfaatkan sistem kripto. Setelah itu pada tahun 1991, dua orang yang bernama Stuart Haber dan W. Scott mempublikasikan sebuah artikel yang membahas tentang sebuah penggunaan konsep blockchain guna merekam sistem transaksi keuangan secara aman dan lebih efisien dari sebelumnya.

Belasan tahun kemudian lebih tepatnya pada tahun 2008, seseorang atau sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai Satoshi Nakamoto berhasil menerapkan konsep dari teknologi blockchain dengan lebih modern. Ia atau kelompok anonim ini menggunakan sistem kripto sebagai pedoman dasar alat transaksi kripto yaitu Bitcoin. Bitcoin sendiri menjadi sebuah cryptocurrency pertama yang menggunakan konsep blockchain dan sebagai alat transaksi tanpa adanya campur tangan dari otoritas pusat.

Berawal dari sana, berkembangnya cryptocurrency seperti Bitcoin membuat upaya untuk mengembangkan teknologi blockchain semakin gencar. Hal ini terlihat dari kemunculan sebuah konsep blockchain 2.0 yang berfokus terhadap aplikasi-aplikasi di luar cryptocurrency seperti smart contracts, data medis, dan transfer aset. Contohnya seperti yang diterapkan oleh Ethereum. Ethereum sendiri adalah sebuah platform blockchain terdesentralisasi yang memungkinkan pembentukan aplikasi terdesentralisasi smart contracts. Ethereum memiliki kontribusi yang penting dalam dunia blockchain sebab Ethereum memberikan fondasi awal bagi pengembangan aplikasi dan layanan terdesentralisasi yang inovatif.

Cryptocurrency termasuk ke dalam mata uang digital. Menurut penulis, mata uang digital seperti cryptocurrency ini memiliki potensi yang besar sebagai alat revolusioner bagi perdagangan internasional. Dengan berfondasikan pada teknologi blockchain, cryptocurrency menghadirkan beragam keuntungan dan keunggulan bagi penggunanya seperti efisiensi transaksi, desentralisasi, dan transparansi.

Cryptocurrency sendiri bisa memberikan kemudahan dalam transaksi ekonomi lintas batas negara. Transaksi ekonomi lintas negara dapat dilakukan dengan cepat dan lebih efisien karena proses transaksi terjadi tanpa melalui perantara seperti bank. Hal ini memberikan efisiensi dalam perdagangan internasional. Pembayaran dengan cryptocurrency dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perantara bank. Cryptocurrency memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi lintas batas negara dengan cepat tanpa perantara bank atau lembaga keuangan sejenisnya.

Selain efisien, keunggulan lain dari cryptocurrency adalah karakternya yang cenderung terdesentralisasi. Cryptocurrency tidak memiliki otoritas seperti bank atau pemerintah yang mengatur dan mengendalikan mata uang ini. Menjadikan cryptocurrency tidak terpengaruh manipulasi.

Kelebihan lain dari mata uang kripto adalah sifatnya yang transparan sehingga mengurangi risiko penipuan sebab transaksi yang terjadi dapat diverifikasi dengan mudah. Transaksi dalam cryptocurrency dicatat dan direkam secara persisten dan sulit untuk diubah karena menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi. Adanya teknologi blockchain membuat segala transaksi ekonomi dengan cryptocurrency menjadi lebih aman dan transparan.

Meski dapat menawarkan keuntungan yang beragam, mata uang digital cryptocurrency juga tak luput dari permasalahan. Hambatan yang dihadapi oleh cryptocurrency seperti volatilitas yang tinggi, halangan regulasi, ancaman siber, dan minimnya pengguna di dunia.

Kelemahan dari cryptocurrency adalah volatilitasnya. Mata uang kripto memiliki nilai atau harga yang sangat fluktuatif. Perubahan naik turunnya nilai atau harga cryptocurrency dapat terjadi secara cepat dan terkadang tidak stabil. Karena sifatnya yang sangat fluktuatif, membuat cryptocurrency kurang stabil jika dibandingkan dengan mata uang tradisional. Sehingga, terkadang pembayaran dengan cryptocurrency jadi susah untuk digunakan dalam beberapa kondisi dalam perdagangan internasional.

Pemerintahan di negara-negara seluruh dunia berusaha untuk mengatur cryptocurrency dengan berbagai cara. Ketidakpastian regulasi sering kali menjadi halangan utama bagi penyebaran penggunaan cryptocurrency secara luas. Beberapa negara di dunia bahkan ada yang melarang cryptocurrency sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi ekonomi. Mata uang kripto memiliki perbedaan dengan mata uang pada umumnya yang diatur oleh pemerintah dan lembaga keuangan. Cryptocurrency bekerja secara terdesentralisasi. Hal ini mendorong pemerintah untuk membuat regulasi untuk mengontrol mata uang kripto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline