Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Konser Sunyi Embun-embun Mati

Diperbarui: 10 November 2018   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bagi embun yang sekarang sedang merayap seperti binatang melata di suluran dahan Markisa, pagi adalah sebenar-benarnya cinta. Pada pagilah embun menyandarkan tubuhnya yang tak berusia lama. Pada pagilah embun menikmati beberapa kejap yang mengesankan, dari setiap kerjapan mata yang belingsatan. Penuh kekaguman.

tidak mirip permainan trapeze yang bertaruh dengan cedera atau kematian, demi sebuah kemegahan. Maka pada setiap butir embun yang menggelantung, nyaris terjatuh, kemudian benar-benar runtuh, adalah simbol terbaik akan sebuah kepatuhan.  

inilah yang disebut konser sunyi embun-embun yang nyaris mati

jika pada konser musik klasik Mozart membuat orang terlelap dengan nyaman, konser embun mengingatkan orang akan sebuah kematian yang tenang.

jika pada konser musik blues BB King mengalunkan melodi ketertindasan, konser embun menjadikan rasa tertindas itu ke dalam haru-biru kesetaraan.

jika pada konser musik rock 'n roll Elvis Presley menggetarkan panggung dengan huru-hara dan hentakan, konser embun dengan manis mempersembahkan damainya kelembutan.

konser embun memang konser sunyi. Namun jelas sekali sanggup meramaikan hati.

Bogor, 10 Nopember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline