Lihat ke Halaman Asli

Miftahul Jannah Sima

Mahasiswi Universitas Sumatra Utara Ilmu Komunikasi

Media Sosial sebagai Penyalur Konten Lokal Kota Dumai

Diperbarui: 13 Juni 2022   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kota Dumai merupakan bagian dari Provinsi Riau. Kota pesisir yang berada di Pantai Timur Sumatera yang menghadap ke arah selat Malaka. Sejarah kota ini bisa berdiri pun memiliki perjalanan yang bertahap-tahap. 

Dimana awalnya Dumai merupakan dusun kecil yang dihuni para nelayan dan kemudian berkembang menjadi sebuah desa. 

Pada tahun 1959 status pemerintahan kota Dumai berubah menjadi kecamatan yang berada di bawah Kabupaten Bengkalis. 

Lalu di tahun 1963 Dumai disebut sebagai Ibu Kota Kawedanan Dumai. Kemudian di tahun 1999 Dumai ditingkatkan lagi menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II.  

Saat ini Kota Dumai memiliki 5 Kecamatan yaitu, Kecamatan Dumai Kota, Kecamatan Medang Kampai, Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Selatan, Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Bukit Kapur. Mengenai seputar Kota Dumai bisa diakses di situs resmi Dumai web.dumaikota.go.id.

Karena Dumai yang terletak di pesisir membuatnya memiliki beberapa tempat yang dekat dengan laut. Bibir pantai yang berpasir tentu menjadi alasan orang-orang untuk berkunjung. Benar sekali. Dumai memiliki wisata bahari yang bisa kamu kunjungi. Teman-teman bisa melihat postingan beberapa orang dengan tagar wisata Kota Dumai. Banyak pilihan tempat wisata yang bisa kamu kunjungi.

Mengingat perkembangan media sosial yang kian meningkat penggunaannya, sudah tentu bisa menjadi tempat yang pas untuk menyebarkan kabar berita. Sama halnya dengan kabar-kabar tentang wisata yang ada di Dumai. Dengan luas 201 KM, kota ini menyediakan wisata bahari yang menjanjikan. Sayang jika hal ini belum banyak diketahui oleh orang-orang di luar Kota Dumai.

Media Sosial telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan mencari informasi. Media sosial juga sudah menjadi platform yang terbuka bagi masyarakat untuk saling berbagi dan berhubungan, misalnya seperti WhatsApp, Twitter, Facebook, lines, Instagram, YouTube dan TikTok. 

Media sosial sudah seharusnya berisi tentang konten-konten lokal Indonesia apabila kita ingin menjadikkannya sebagai tren dan edukasi. Ini bisa dilakukan dengan tiktok. Kita bisa menjadikkan lagu daerah sebagai sound TikTok yang kemudian berisikan wisata lokal. 

Jadi, pengguna media sosial pun akan penasaran dengan sound yang digunakan dan mencari darimana asal sound dan tempat tersebut. 

Selain itu, kita dapat mengenalkan budaya lewat sketsa kebiasaan masyarakat Indonesia yang ramah dan majemuk. Hal ini agar masyarakat lebih tertarik dengan budaya ataupun konten yang ada di media sosial. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline