Lihat ke Halaman Asli

Puasa dengan Sehat dan Dilema Anak Kost

Diperbarui: 29 April 2020   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pixabay

Berpuasa merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tanpa terkecuali. Semua orang yang beragama Islam ketika sudah baligh wajib menjalankan ibadah puasa. Mulai dari remaja hingga dewasa, pria dan wanita, hingga orang Asia sampai Eropa. Semua diwajibkan untuk berpuasa, dengan catatan mereka Muslim.

Agenda rutinan puasa pada bulan ramadhan adalah mencari menu santap untuk berbuka puasa. Bukan tanpa alasan, pasalnya berbuka puasa adalah moment yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Setelah seharian mereka menahan lapar dan haus, buka puasa adalah saat untuk membatalkan puasa dengan menyantap makanan yang sudah ditunggu-tunggu sejak mereka menahan lapar.

Hingga tidak jarang banyak orang yang telah merencanakan menu buka puasanya dari jauh hari dan sudah menyusun rencana untuk berbuka puasa. Semuanya sudah dipersiapkan, mulai dari menu apa yang akan disantap, dengan siapa mereka akan berbuka, dan dimana mereka akan menjalankan rutinitas berbukanya.

Namun, dengan keadaan yang sekarang ini sedang terjadi. Kita tidak diberikan kesempatan untuk berbuka puasa sesuai dengan rencana tahun-tahun sebelumnya.

Pergerakan kita dibatasi, tidak diperkenankan untuk berkumpul dan berbuka puasa bersama kawan, hingga keluarga di luar rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah virus yang saat ini sedang diperangi oleh semua orang.

Masalahnya tidak hanya sampai di situ.

Orang yang paling terdampak terhadap persoalan ini adalah anak kost. Tepatnya anak kost yang tidak bisa pulang karena PSBB dan menjalani ibadah puasa mereka di ruangan dua kali dua meter untuk tidur, sahur, puasa, berbuka, membaca buku, menulis artikel, dan mengerjakan tugas kampus secara online.

Tidak semua orang menyadari keluhan para anak kost. Pemerintah hanya akan mendegar teriakan lapar para rakyat mereka, para orang dermawan di perkotaan hanya akan membagikan rejeki mereka kepada orang-orang yang terlihat tidak mampu di pinggir-pinggir kota. sedangkan anak kost? dengan tingkat kesulitan yang sama, mereka tidak mendapatkan perhatian yang sama.

Pada dasarnya kebutuhan primer anak kost saat ini bukanlah hanya makan, tapi juga data internet. Bagaimana tidak, anak kost masih diharuskan untuk mengerjakan tugas kuliah, mengikuti perkuliahan secara online, dan mencari referensi di internet sebagai bentuk tanggung jawab mereka sebagai seorang mahasiswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline