Lihat ke Halaman Asli

Dampak Pertambangan Emas dan Batu Bara Terhadap Lingkungan

Diperbarui: 22 September 2025   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan emas dan batu bara menjadi salah satu sektor yang dianggap penting bagi pembangunan ekonomi .Hasil tambang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi atau bahan industri. Bahkan menjadi penopang devisa negara akan tetapi dibalik keuntungan tersebut. Aktivitas pertambangan justru menyisakan kerusakan lingkungan yang besar dan dampaknya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

    Kegiatan pertambangan merusak tanah dan mengurangi kesuburan tanah. Penggalian secara besar-besaran membuat struktur tanah berubah bahkan tidak jarang meninggalkan lubang bekas tambang yang berbahaya.Selain itu banyak pohon yang ditebang untuk memperluas lahan tambang sehingga ekosistem tidak seimbang .Flora dan Fauna kehilangan habitat diaminya dan akhirnya terancam punah.

    Limbah yang dihasilkan pertambangan berpotensi mencemari sungai dan sumber air masyarakat. Pertambangan emas sering menggunakan bahan kimia seperti merkuri dan sianida yang sangat beracun. Jika bahan ini terbawa aliran sungai maka kehidupan ikan dan makhluk hidup air lainnya terganggu. Bahkan air yang tercemar bisa membahayakan kesehatan masyarakat yang memakainya untuk kebutuhan sehari hari.

    Aktivitas pertambangan batu bara juga memicu pencemaran udara debu dari proses penggalian serta asap hasil pembakaran batu bara menyebabkan polusi yang parah . Hal ini berdampak pada kesehatan manusia terutama menyebabkan gangguan pernafasan . Tidak hanya itu emisi gas dari pembakaran batu bara juga memperburuk pemanasan global dani perubahan iklim.

    Oleh karena itu meskipun pertambangan batu bara dan emas mampu memberikan manfaat ekonomi.Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan jauh lebih besar dan berlangsung lama. Aktivitas ini harus di kelola dengan bijak dan diawasi secara ketat agar tidak merugikan masyarakat serta generasi yang mendatang .Serta dapat memberikan maanfaat bagi masyarakat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline