Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Balada Sang Waktu

Diperbarui: 9 Juli 2025   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Balada Sang Waktu" [Dokpri with Meta.AI]

Balada Sang Waktu

Aku adalah sang waktu
Terlahir sebelum ada segala sesuatu,
pada sebuah tempo yang sesingkat-singkatnya,
sebagai irama pada jalan hidup ciptaanNya
Aku pun bertumbuh pada segala ruang
sebagai detik-detik peluang,
tanpa segenggam uang
Meskipun mereka bilang: "Waktu adalah uang!"

Aku sering dirindu,
layaknya sebuah candu
Aku pun sering dirayu
untuk sekedar menunggu
Namun sering kali dilupakan
pada sebuah perjalanan dan perjumpaan
Nanti diingat sebagai kenangan
pada sebuah titik penyesalan dan perpisahan

Aku sang waktu,
akan ada di segala waktu
Kemarin, kini, esok ataupun lusa
aku ada sebagai sahabat di setiap masa
Namun, sayang seribu sayang
Aku tak selalu disayang
dan sering kau buang melayang
Hingga cita, cinta, dan nyawamu terbang melayang

By. Meidy Yafeth Tinangon, Juli 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline