Lihat ke Halaman Asli

SEKARJICT

SERIKAT KARYAWAN

SEKAR JICT Hadiri Konsolidasi Pra Kongres Konfederasi ASPEK Indonesia I : Seruan Kuat Untuk Reformasi Ketenagakerjaan

Diperbarui: 16 Oktober 2025   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simbolis SEKAR JICT Dalam Kongres Aspek Indonesia di Gedung Pertemuan Al Kautsar PKP Jakarta Islamic School Jakarta Timur.

Jakarta, 16 Oktober 2025 --- Dalam semangat memperkuat solidaritas dan memperjuangkan hak-hak buruh, Serikat Karyawan PT Jakarta International Container Terminal (SEKAR JICT) menghadiri Konsolidasi Pra Kongres Konfederasi ASPEK Indonesia yang digelar di Gedung Pertemuan Al-Kautsar PKP Jakarta Islamic School, Ciracas, Jakarta Timur.

Acara yang berlangsung pada 15 Oktober 2025 ini mengangkat tema besar: "Reformasi Ketenagakerjaan Indonesia, Saatnya Buruh Menentukan Arah". Hadir mewakili SEKAR JICT antara lain Ketua Umum Suwandi, Wakil Ketua Agus Solihuddin, Media & Humas Amarullah, Kabid Bakat & Rekrutmen Danang Endraswara, serta Litbang Toha Mahsun.

Dalam sesi diskusi, para peserta menyoroti dampak negatif dari penerapan Undang-Undang Omnibus Law terhadap kesejahteraan buruh. Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia, Triasmoko, menyampaikan kekhawatiran terhadap program magang yang dinilai mengancam status pekerja tetap dan kontrak.

"Perusahaan akan lebih memilih tenaga magang dengan bayaran rendah sesuai aturan, tanpa kewajiban membayar hak-hak karyawan seperti JHT dan JP," ujar Triasmoko.


Data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa saldo dana pekerja saat ini hanya mencapai Rp800 triliun, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju yang memiliki cadangan dana pensiun di atas Rp2.000 triliun.

Presiden ASPEK Indonesia, Rusdi, menegaskan bahwa peningkatan upah minimum adalah kunci untuk memperbaiki kesejahteraan buruh dan memperkuat ekonomi nasional.

"Jika upah minimum naik, maka akan terjadi efek domino terhadap perputaran ekonomi. Seperti saat THR tahun lalu, daya beli langsung meningkat," tegas Rusdi.


Berdasarkan data BPS, pertumbuhan konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% terhadap PDB Indonesia. Kenaikan upah buruh diyakini akan memperkuat daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

Ketua Umum SEKAR JICT, Suwandi, menyampaikan bahwa kehadiran mereka dalam konsolidasi ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata komitmen untuk memperjuangkan hak-hak buruh di tengah tantangan regulasi yang semakin kompleks.

"Kita harus bersinergi, berjuang dalam kondisi nyaman maupun tidak nyaman. Karena nasib kita ditentukan oleh arah perjuangan yang kita pilih," ujar Suwandi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline