Sebagai manusia masa kini yang masih memegang teguh "Benar" maka kebenaran itu musti dijaga , di jaga , saling jaga, berusaha agar semua menjaga , karena kehormatan dan penghormatan terhadap etika itu sangat mahal dan panjang perjalanannya.
Gaung kebenaran itu tidak bisa hanya dijadikan patokan hanya kena di pihak kita secara personal , kebenaran itu milik semua mahluq ciptaan tuhan , alhasil sebuah contoh saja "tidak bisa kita menyebutkan bahwa membabat tanaman disekitar kita hal itu prilaku benar menurut rumput yang ada disekitar tempat moment tersebut dilakukan ,misalnya ,,,,
Karena bisa saja rumput lainnya akan ridho dan rumput yang lainnya tidak ridho alias dikatakan bahwa tindakan kita tersebut tidak benar , misalnya,,,
Contoh kecil saja bahwa "Sebagai Orang yang disebut kepala rumah tangga , seorang bapak dengan seenak jidat bermaksud akan pergi ke sebuah tempat , dia main berangkat saja , dia tidak bicara {ngomomg dulu} kepada istri nya maka hal itu bukan prilaku yang Bapak yang beretika , dia bisa kena di Pasal "Orang yang bersalah" karena kepergian dia tak diketahui seluruh penghuni rumah dimana sebuah rumah tangga tersebut.
Bersambung
MNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI