Lihat ke Halaman Asli

Gerakan Bersama Cegah Stunting di Desa Bumirejo Pemalang

Diperbarui: 25 Agustus 2025   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posyandu Balita dan Pemberian Makanan Tambahan untuk mencegah Stunting

Pemalang -- Permasalahan stunting masih menjadi perhatian serius di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pemalang. Desa Bumirejo, Kecamatan Ulujami, menjadi salah satu desa yang aktif bergerak melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan banyak pihak. Mulai dari bidan desa, pemerintah desa, kader posyandu, hingga mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (Unnes) Giat 12, semuanya bahu membahu untuk mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting.

Pertemuan Pertama: 13 Juli 2025
Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dimulai pada 13 Juli 2025 sebagai pertemuan pertama. Pada kesempatan itu, Bidan Desa Bumirejo, Bu Kholifah, menjadi narasumber utama. Ia menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil, memberikan asupan gizi seimbang bagi balita, serta rutin memantau tumbuh kembang anak melalui posyandu.

"Stunting tidak hanya sekadar masalah tinggi badan anak yang kurang, tapi bisa berpengaruh pada kecerdasan, daya saing, dan masa depan mereka. Karena itu, pencegahan harus dilakukan sedini mungkin," ujar Bu Kholifah.

Pertemuan Kedua: 25 Agustus 2025
Pertemuan kedua berlangsung pada 25 Agustus 2025 dengan dukungan penuh dari para kader Posyandu Balita. Mereka menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam gerakan ini. Kepala Desa menyampaikan komitmen pemerintah desa untuk terus mengawal program kesehatan anak dan ibu, terutama dalam menekan angka stunting.

"Kesehatan anak adalah aset desa. Kami ingin orang tua semakin sadar bahwa tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab bersama," ungkap salah satu kader posyandu.

Mengunjungi Rumah Balita yang terindikasi Stunting 

PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Balita
Selain penyuluhan, kegiatan posyandu juga diisi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Balita mendapatkan makanan sehat bergizi, seperti bubur kacang hijau, telur, buah, hingga susu, sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak.

Program PMT ini bertujuan untuk memastikan balita memperoleh asupan gizi tambahan yang seimbang, terutama bagi anak yang terindikasi berisiko stunting. Dengan adanya PMT, para orang tua juga didorong untuk lebih kreatif dalam mengolah makanan sehat dari bahan sederhana yang tersedia di sekitar rumah

Peran Mahasiswa KKN Unnes Giat 12
Tak kalah penting, mahasiswa KKN Unnes Giat 12 ikut aktif mendampingi warga. Mereka membantu menyiapkan media edukasi, menyajikan informasi dengan cara kreatif, serta mendukung kader posyandu dalam pelaksanaan kegiatan. Kehadiran mahasiswa memberi semangat baru bagi masyarakat, khususnya para orang tua balita, untuk memahami isu stunting dengan cara yang lebih mudah.

Gerakan Kolaboratif untuk Generasi Sehat
Dua kali pertemuan ini menjadi bukti bahwa pencegahan stunting di Desa Bumirejo adalah gerakan kolaboratif. Semua pihak terlibat, saling menguatkan, dan berkomitmen menciptakan perubahan nyata.

Dengan semangat kebersamaan, Desa Bumirejo berharap angka stunting dapat ditekan dan anak-anak dapat tumbuh sehat, cerdas, serta menjadi generasi penerus yang berkualitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline