Lihat ke Halaman Asli

Maulana Bintang Abi Seka

Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang Progam Studi D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi

Saatnya Mahasiswa Jadi Penggerak Energi Terbarukan

Diperbarui: 6 Oktober 2025   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Krisis energi dan perubahan iklim kini menjadi tantangan besar yang dihadapi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selama ini, sebagian besar pembangkit listrik di tanah air masih bergantung pada sumber energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Akibatnya, emisi karbon terus meningkat dan lingkungan semakin terancam. Padahal, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah mulai dari tenaga surya, angin, air, hingga panas bumi. Sebagai mahasiswa Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi, saya merasa penting untuk ikut berperan aktif dalam menciptakan solusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Sudah saatnya kita tidak hanya menjadi pengguna energi, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan menuju masa depan yang hijau.

Perkembangan teknologi memberikan peluang besar bagi penerapan energi terbarukan di Indonesia. Penggunaan panel surya di rumah, sekolah, atau kampus dapat menjadi langkah sederhana namun berdampak besar dalam menghemat energi dan menekan emisi. Riset serta pengembangan sistem pembangkit seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), turbin angin, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) perlu terus digalakkan agar semakin efisien dan terjangkau. Sebagai mahasiswa Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi, saya melihat bahwa bidang ini membuka ruang luas untuk berinovasi. Melalui proyek teknologi dan kolaborasi lintas disiplin, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak transformasi energi di Indonesia. Ide sederhana seperti rancangan alat konversi energi skala kecil atau sistem monitoring efisiensi energi di lingkungan kampus bisa menjadi langkah awal menuju perubahan besar bagi masa depan energi nasional.

Masa depan energi Indonesia akan sangat ditentukan oleh semangat dan kepedulian generasi mudanya. Energi terbarukan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau industri, tetapi juga panggilan bagi mahasiswa untuk ikut menjaga keberlanjutan bumi. Sebagai mahasiswa Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi, saya percaya pendidikan vokasi memberi bekal nyata untuk menghadapi tantangan transisi energi melalui keterampilan teknis dan inovasi praktis. Kampus harus menjadi pusat lahirnya ide dan proyek kreatif yang mendorong pengembangan energi bersih di berbagai sektor. Dengan sinergi antara akademisi, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi contoh negara yang mandiri energi sekaligus ramah lingkungan. Sudah saatnya mahasiswa teknik berdiri di garis depan untuk mewujudkan masa depan energi yang hijau, efisien, dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline