Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Indra

TERVERIFIKASI

Swasta

Mama, Aku Lihat Sesuatu di Kamar Kedua

Diperbarui: 5 Oktober 2020   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dailymercury.com.au

Istri bilang kalau si sulung barusan lihat "Sadako" di kamar ke dua, kamar yang biasa kugunakan untuk bekerja saat work from home.

Sudah terbit episode ke dua

Sindrom Wanita Hamil
Sebulan lamanya tinggal bareng mertua. Tak mau berlama-lama, saya ajak istri untuk tinggal di rumah kontrakan. Belajar mandiri ceritanya, sembari mendekat ke tempat kerja. Meski sebenarnya selama belasan tahun saya sudah biasa tinggal sendiri, alias jadi anak kos. Jadi sudah biasa melakukan banyak hal sendirian.

Perburuan kontrakan kami lakukan melalui internet. Setelah dapat informasi rumah yang sekiranya cocok, kami pun menyambangi untuk melihat kondisinya lebih dekat. Alhasil, sebuah rumah di kawasan Jakarta Timur menjadi tempat kami berdua bernaung.

Rumah itu terletak di sebuah gang, sekira 50 meter jaraknya dari jalan besar, Jl. Dewi Sartika Cawang. Ukurannya tak terlalu besar, hanya memanjang ke belakang.

Di depannya berdiri sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas. Penghuninya asli Betawi, ramah dan supel pembawaannya. Sementara orang yang tinggal di kanan dan belakang kami adalah juga para "kontraktor".

Baca juga : Jakarta PSBB Total? Nggak Apa, Sudah Biasa

Tak berapa lama setelah tinggal di sana, istri muda mulai mengalami morning sickness tanda hamil muda. Paling repot saat tetangga di belakang rumah yang tukang bakso keliling itu mulai mempersiapkan dagangannya. Boro-boro bau racikan bakso, aroma nasi dari rice cooker saja bisa bikin istri mabuk. Hmmm, anggap saja romantika pasangan muda.

Kata orang, fenomena seperti itu hanya akan berlangsung hingga 3 atau 4 bulan lamanya. Tapi apa hendak dikata, istriku mengalaminya hingga 9 bulan lamanya. Oh, tidak.

Mas Lihat Yang Barusan Aku Lihat?
Malam itu seperti biasanya, kami menghabiskan waktu dengan menonton film di ruang tengah. Kebiasaan kami saat nonton film adalah mematikan lampu sehingga penerangan hanya berasal dari sorotan cahaya televisi tabung di depan kami. 

Semuanya berjalan lancar hingga satu saat istriku menyeletuk,"Mas, barusan tangannya begini?". 

Saat itu kami nonton sambil tiduran dan istri berada di sebelah kanan. Tangan yang ia maksudkannya adalah tangan kiri saya yang ia sangka bergerak ke atas setinggi 1 hasta dari lantai dan sedetik kemudian turun lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline