Lihat ke Halaman Asli

Agung Santoso

Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Takjil Berkelanjutan, Ide Berbagi yang Mendukung SDGs

Diperbarui: 8 Maret 2025   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Artificial Intelligent

Bulan Ramadan adalah salah satu bulan yang istimewa di kalangan umat Muslim di seluruh dunia. 

Bulan ini dianggap sakral dan penuh berkah bagi semua. Di Indonesia, bulan Ramadan menciptakan budaya berbagi yang bermanfaat, salah satunya adalah tradisi "bagi-bagi takjil" yang tidak hanya meningkatkan spiritualitas masyarakat tetapi juga dapat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Sejarah Singkat Takjil

Takjil adalah salah satu kata yang paling sering digunakan selama Ramadan di Indonesia. Kata ini berasal dari bahasa Arab dengan akar kata 'ajjala yang berarti "menyegerakan". 

Kata turunannya, ta'jiil, memiliki arti "penyegeraan dalam berbuka puasa". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki dua makna: sebagai verba berarti "menyegerakan berbuka puasa", dan sebagai nomina berarti "makanan untuk berbuka puasa" (Liputan6.com, 2019).

Istilah takjil pertama kali tercatat dalam catatan Snouck Hurgronje dalam De Atjehers pada tahun 1891-1892. Dalam laporannya, ia menyebutkan bahwa masyarakat Aceh telah menyediakan menu berbuka puasa berupa ie bu peudah atau bubur pedas di masjid untuk masyarakat sekitar (Wikipedia, 2025). 

Sementara itu, tradisi berbagi takjil juga tercatat dalam Suara Muhammadiyah tahun 2008, yang menyebutkan bahwa praktik ini dilakukan di Masjid Kauman Yogyakarta sejak tahun 1950-an. Sejak itu, Muhammadiyah berperan besar dalam mempopulerkan takjil sebagai bagian dari tradisi berbuka puasa bagi umat Islam di Indonesia (Kompas.com, 2023).

Takjil dan Dukungan terhadap SDGs

Tradisi berbagi takjil memiliki dua sisi. Di satu sisi, kegiatan ini mendukung SDG 1: Tanpa Kemiskinan dan SDG 2: Tanpa Kelaparan, karena membantu masyarakat yang membutuhkan mendapatkan makanan saat berbuka puasa. 

Namun, di sisi lain, banyaknya sampah plastik akibat kemasan takjil menjadi permasalahan serius yang berdampak pada lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline