Parfum Berharga Fantastis Ternyata Dibuat dari Muntahan Paus dan Jasad Manusia? Yuk Kenalan dengan Ambrein Si Bintang Utamanya!
Di dunia wewangian mewah, terdapat satu bahan baku yang nilainya bisa mencapai miliaran rupiah, diselimuti legenda dan misteri. Bahan ini dikenal sebagai ambergris, yang populer dengan sebutan "muntahan paus". Namun, bagaimana jika bahan dasar yang sama juga ditemukan pada sumber yang lebih tak terduga dan mengejutkan: jasad manusia?
Koneksi di antara dua sumber yang sangat berbeda ini adalah sebuah molekul ajaib bernama Ambrein. Mari kita selami lebih dalam fakta di balik senyawa paling dicari di industri parfum ini.
Sumber Klasik: Ambergris dari Perut Paus Sperma
Meskipun sering keliru disebut sebagai muntahan, ambergris sebenarnya adalah fosil feses (koprolit) dari paus sperma (Physeter macrocephalus). Bongkahan ini diduga terbentuk dari sisa-sisa mangsa paus yang tidak dapat dicerna, seperti paruh cumi-cumi, yang kemudian mengeras di dalam rektumnya.
Setelah dikeluarkan oleh paus, ambergris akan mengapung di lautan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terdampar di pantai. Menemukannya adalah sebuah keberuntungan besar karena nilainya yang sangat tinggi. Nilai fantastis dari koprolit paus ini berasal dari kandungan senyawa utama di dalamnya yang menjadi primadona para pembuat parfum, yaitu ambrein.
Sang Bintang Utama: Apa Itu Ambrein?
Ambrein adalah senyawa kimia triterpenoid trisiklik dengan rumus molekul C30H52O. Uniknya dalam bentuk murninya, ambrein memiliki aroma yang cenderung lemah dan kurang menarik. Keajaibannya justru terletak pada turunan hasil oksidasinya, terutama ambroksida, yang memiliki intensitas aroma jauh lebih kuat dengan karakteristik yang sangat diinginkan.
Sifat-sifat inilah yang membuat ambrein begitu istimewa:
- Profil Aroma Kompleks: Setelah teroksidasi, ambrein menghasilkan profil aroma amber-ambergris dengan sentuhan labdanum dan nuansa kayu (woody).
- Stabilitas Tinggi: Ambrein memiliki struktur yang stabil dengan titik leleh sekitar 82-83C.
- Sangat Hidrofobik: Sifatnya yang tidak larut dalam air (ditunjukkan dengan nilai LogP yang sangat tinggi) membuatnya ideal sebagai bahan pengikat aroma dalam parfum, sehingga wanginya lebih tahan lama.
Penemuan Mengejutkan: Ambrein dari Jasad Manusia
Selama ini, ambrein diyakini hanya diproduksi secara alami oleh paus sperma. Namun, sebuah temuan terbaru oleh Luhe dkk pada tahun 2019 mengubah pandangan tersebut. Penelitian ini membuktikan untuk pertama kalinya bahwa ambrein juga dapat ditemukan dalam adipocere manusia.