Lihat ke Halaman Asli

Malik Qarafi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Catatan Kelam Sepak Bola Indonesia

Diperbarui: 13 Oktober 2022   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petaka di Kanjuruhan yang menelan tewasnya 132 korban jiwa, menyisakan duka bagi rakyat Indonesia. Pasalnya, sepakbola yang semestinya menjadi salah satu tontonan yang menghibur, justru berubah mengerikan. 

Naasnya, insiden tersebut terjadi bukan disebabkan baku hantam antar supporter, melainkan karena penembakan gas air mata oleh aparat yang berujung hilangnya ratusan nyawa manusia.

Tragedi ini menjadi rekor dengan kematian terbanyak kedua dalam laga sepakbola dunia. Sejumlah media asing pun memberitakan mengenai insiden ini dan berbagai klub sepakbola dunia turut berbelasungkawa terhadap korban jiwa yang berjatuhan. 

Saat ini, Pemerintah dan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) beserta POLRI sedang melakukan investigasi terkait tragedi Kanjuruhan. POLRI telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka pada insiden mematikan ini.

Sementara itu, desakan publik agar ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya menggema di media sosial. Sebanyak 41.690 orang telah menandatangani petisi online untuk mendesak Mochamad Iriawan yang kerap disapa Iwan bule, mundur dari jabatannya. Publik menilai, langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral.

Kendati demikian, Iwan terus bersilat lidah untuk mempertahankan jabatannya karena dirasa desakan tersebut justru terkesan lari dari tanggung jawab.

Dari kejadian ini, PSSI sebagai induk organisasi cabang olahraga sepakbola, harus segera berbenah dan melakukan reformasi yang seutuhnya. Agar sepakbola tanah air maju dan terus melebarkan sayapnya ke penjuru dunia seperti yang diharapkan oleh penggemar sepakbola Indonesia.

Tidak ada sepakbola yang sebanding dengan nyawa seseorang. Teruntuk jajaran PSSI, jangan sampai terkesan tak merasa bersalah apalagi lempar tanggung jawab. 

Ingat, jabatan yang diemban pada saat ini bukan untuk menambah harta kekayaan, tetapi untuk memajukan sepakbola tanah air, yang merupakan cabang olahraga pemersatu bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline