Lihat ke Halaman Asli

MalaM

satu ruang bersama MalaM

Puisi | Hujan

Diperbarui: 18 Januari 2019   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan  
perlahan  
menutup pandang  
angin  
mendesir  
menyibak luka  

basah di pipimu  
dengan bibir bergetar seakan enggan  
rujuk punggungi rumahku  

relakanlah aku, sayang  
larut  
tenang  
di ruang yang sunyi  
doakan
meraga dalam laluan cinta  
abadi  

semoga di batas tak bertabir
kau dan aku akan
membatu alir mendaras riak ilalang
dan
rindu sebelum  
hujan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline