Oleh: Mahar Prastowo
Nama lengkapnya cukup panjang: Achmad Yani Rivai Yusuf, S.H., M.Si. Tapi orang lebih suka memanggilnya dengan sederhana saja: Bang Yani.
Pejabat satu ini tidak berlagak pejabat. Tidak juga menampilkan diri dengan jarak. Ia masih bisa dijumpai di ruang-ruang publik, tersenyum kepada siapa saja yang menegurnya.
"Beliau sadar betul bahwa seragam dan gaji yang diterima itu dari rakyat. Karena itu, ia merasa harus melayani rakyat dengan ramah," kata Dr. Risman Pasaribu, Anggota Dewan Pakar KAHMI Nasional.
Risman bukan orang sembarangan. Ia juga Ketua Umum Forum Kepakaran Indonesia. Ia menilai, di tengah kritik masyarakat terhadap perilaku banyak pejabat, sosok seperti Bang Yani adalah pengecualian.
Bang Yani (kiri) dan Risman Pasaribu (kanan). Foto: kolase/JN
Bang Yani kini menjabat Kepala Suku Badan Kesbangpol Pemerintahan Kabupaten Pulau Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Kariernya panjang. Dari Kementerian Dalam Negeri, lalu di pemerintahan DKI. Ia naik tangga birokrasi dengan cara konvensional: tekun, disiplin, sabar.
Tidak ada cerita jalan pintas. Tidak ada kabar ia "melompat" lewat jalur-jalur nonformal.
"Beliau itu multi talenta. Tegas, jujur, punya integritas. Loyalitasnya juga tinggi," tambah Risman.
Bang Yani memang tidak masuk televisi setiap hari. Namanya tidak muncul di headline. Tapi gaya kepemimpinannya yang sederhana membuatnya dicatat orang-orang yang pernah bersinggungan dengannya.
Boleh jadi, pejabat seperti Bang Yani tidak banyak. Atau barangkali jumlahnya banyak, hanya saja tidak banyak diberitakan. Tetapi Risman menyebut namanya dengan lugas: "Kita tinggal menunggu kepercayaan untuk lebih maju lagi, guna mengabdi kepada daerah, bangsa dan negara."