Mohon tunggu...
Ummu Aisyah
Ummu Aisyah Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga, Pengemban Dakwah

Ibu rumah tangga yang juga aktif di komunitas mengaji ibu-ibu dan remaja. tertarik mendalami dunia remaja dalam sudut pandang islam, melihat segala permasalahan dari sudut pandang islam dan menggali solusinya dalam islam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Genosida Palestina ; Kejahatan Berat, Umat Tak Boleh Diam

22 September 2025   23:10 Diperbarui: 22 September 2025   23:05 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari atas memperlihatkan warga Palestina mengungsi kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19

Oleh : Tri Sugiarti

Genosida sebuah kata yang saat ini bisa mewakili apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Israel kepada warga Palestina. Sebuah tindak kejahatan yang sangat berat yang dilakukan sebuah negara karena keserakahan. Anehnya kejahatan berat kepada banyak orang ini tak ada yang bisa menghentikannya, padahal puluhan negara yang memiliki kekuatan militer dan pasukannya yang kuat tengah menyaksikan. Bahkan semakin hari kejahatan Israel semakin meningkat dan betul-betul di luar nalar.  Seperti tindakan Israel yang ingin menambah berat penderitaan warga gaza dengan memboikotnya dari berbagai bantuan kemanusiaan sehingga pintu-pintu masuk ditutup dan tak ada perlawanan dari negara tetangga yakni Mesir. 

Militer Israel pada Sabtu (6/9/2025) meminta warga Palestina di Kota Gaza, wilayah perkotaan terbesar di kantong tersebut, untuk mengungsi ke selatan. Militer memperingatkan bahwa operasi berlangsung di seluruh kota. Netanyahu mengatakan Kota Gaza merupakan basis Hamas dan penguasaan wilayah tersebut diperlukan untuk mengalahkan kelompok militan Islamis Palestina yang serangannya pada Oktober 2023 memicu perang. Serangan ini mengancam menggusur ratusan ribu warga Palestina yang selama hampir dua tahun berlindung di kota itu. Sebelum perang, sekitar satu juta orang atau hampir separuh populasi Gaza tinggal di Kota Gaza. (news.republika.co.id, 6/9/25)

Umat manusia di dunia sudah serempak tak bisa mentolerir apa yang dilakukan oleh Israel. Berbagai gerakan protes terus dilakukan agar Israel menghentikan genosida. Namun, tak pernah digubris dan kebal terhadap omong-omong. Ditambah penguasa-penguasa Arab semakin memperlihatkan keberpihakan mereka kepada Israel. Masyarakat internasional perlu merubah dengan serempak tuntutannya mereka bukan ditujukan kepada Israel tetapi kepada pemimpin mereka. Masyarakat perlu mendesak dan menuntut pemimpin dengan militernya untuk melawan Israel untuk segera menghentikan kejahatannya sebelum betul-betul Gaza dan Palestina tinggal kenangan. Jangan sampai Israel memperluas lagi sampai kepada negera yang lain maka era penjajahan di masa lampau bisa kembali terulang.

Di dalam Islam, sebuah tindakan pembunuhan adalah sesuatu yang sangat besar. Allah Swt., Berfirman  "Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. " (Q.S Al-Maidah: 32) Larangan ini ini untuk satu jiwa apalagi puluhan ribu jiwa meninggal, ratusan ribu luka-luka dan lainnya menderita. Pemimpin di dalam Islam bertugas laksana perisai yakni orang yang bertanggungjawab untuk menghalangi atau menghadang terjadi serangan musuh atau terjadi pembunuhan. Maka umat di seluruh dunia ini perlu menuntut para pemimpin mereka untuk bergerak dengan nyata yakni perlawanan senjata dengan senjata. Militer dengan militer. Tak perlu diragukan lagi dan tak perlu waktu lama jika seluruh negara atau beberapa negeri bersatu dan menyatukan militernya, pemerintah Israel dan militernya betul-betul bisa  dikalahkan.

Umat harus terus saling menyadarkan hal ini. Ini adalah bentuk tanggungjawab yang akan ditanya di akhirat sehingga tak pantang menyerah untuk terus bergerak menyadarkan para pemimpin. Karena hanya negara yang mempunyai kapasitas dalam menghentikan Israel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun